Example floating
Example floating
banner 970x200
Polri

Kolaborasi Polri Dan BSSN Untuk Tes Calon Taruna Akpol Aman

324
×

Kolaborasi Polri Dan BSSN Untuk Tes Calon Taruna Akpol Aman

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Semarang – Polri bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menyelenggarakan Tes Akademik dan Asesmen Mental Ideologi tingkat pusat bagi calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Tes ini berlangsung dari pagi hingga siang hari di Gedung D Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu, 14 Juli 2024.

Saleh, pengawas dari BSSN, menegaskan bahwa Computer Assisted Testing (CAT) untuk Akademik dipastikan aman. Tidak ada kendala dalam penggunaan perangkat untuk mengunggah soal, dan tidak ada upaya kecurangan maupun peretasan yang terdeteksi. “Kami memastikan jaringan yang digunakan aman, serta tidak ada ancaman malware atau file berbahaya di komputer yang digunakan. Kami juga memeriksa aplikasi yang mungkin digunakan untuk meremot. Semua hal ini telah dipastikan aman,” jelas Saleh.

banner 300x600

Sebelum tes dimulai, para pengawas memastikan kotak penyimpanan hardware soal masih tersegel. Selain itu, komputer server juga diperiksa untuk memastikan aman dari peretasan dan malware. “Kami telah memeriksa perangkat yang akan digunakan untuk mengunggah soal CAT Akademik, dan hasilnya perangkat tersebut dapat digunakan dengan baik,” tambah Saleh.

Bastian Bagus Laksono, pengawas eksternal dari LSM Kelompok Pelayanan Sosial, menegaskan bahwa indikasi kecurangan sangat kecil kemungkinan terjadi. “Pengamanan sudah berjalan dengan baik. Dalam kotak soal terdapat tiga kunci: satu dipegang oleh pihak eksternal, satu oleh pihak internal, dan satu lagi oleh sekretariat. Dengan sistem ini, indikasi kecurangan tidak mungkin terjadi,” tegas Bastian.

Tahapan seleksi calon Taruna dan Taruni Akpol tahun anggaran 2024 ini telah mencapai Tes Akademik dan Asesmen Mental Ideologi. Sebanyak 492 calon Taruna dan Taruni Akpol mengikuti tes di ruangan mereka masing-masing. Sementara itu, para orang tua yang ingin menyaksikan anak-anak mereka mengerjakan tes disediakan tempat khusus di lantai 3 Gedung TVKU, di mana mereka dapat menyaksikan proses tes melalui CCTV yang terhubung ke ruang tes.

Dalam era digital saat ini, ancaman siber menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan tes berbasis komputer. Kolaborasi Polri dengan BSSN menunjukkan komitmen untuk melindungi integritas tes dari segala bentuk ancaman siber. “Kami memastikan perangkat yang digunakan bebas dari aplikasi berbahaya dan siap digunakan untuk proses pengunggahan soal,” ujar Saleh. Penekanan pada keamanan perangkat ini bertujuan untuk mencegah upaya kecurangan dan peretasan yang dapat merusak integritas tes.

Para pengawas dari BSSN dan LSM memastikan seluruh perangkat dan sistem yang digunakan dalam tes ini berfungsi dengan baik dan aman. Proses verifikasi perangkat dilakukan secara ketat untuk memastikan tidak ada gangguan teknis yang dapat mempengaruhi jalannya tes. Selain itu, kotak penyimpanan soal yang dilengkapi dengan tiga kunci dari pihak berbeda memberikan jaminan tambahan bahwa soal tes tetap aman hingga saat digunakan.

Kerjasama dengan pengawas eksternal dari LSM Kelompok Pelayanan Sosial menunjukkan transparansi dan keterbukaan dalam proses seleksi ini. Bastian Bagus Laksono menekankan pentingnya pengawasan eksternal dalam menjaga integritas tes. “Keberadaan pengawas eksternal memastikan bahwa tidak ada ruang bagi kecurangan dalam proses seleksi ini. Kami bekerja sama dengan pihak internal untuk menjaga keamanan dan integritas setiap tahapan seleksi,” kata Bastian.

Melalui kerjasama yang solid antara Polri, BSSN, dan pengawas eksternal, diharapkan proses seleksi Taruna Akpol tahun 2024 ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan calon-calon perwira yang kompeten dan berintegritas. Keamanan dan transparansi yang diterapkan dalam tes ini merupakan langkah positif dalam menjaga kepercayaan publik terhadap proses seleksi di institusi kepolisian.

Komitmen Polri dan BSSN dalam menjaga integritas proses seleksi ini merupakan contoh nyata bagaimana teknologi dan pengawasan ketat dapat digunakan untuk memastikan keadilan dan transparansi. Dengan melibatkan berbagai pihak dalam proses pengawasan, diharapkan hasil seleksi ini dapat diterima dengan baik oleh semua pihak, serta menghasilkan perwira-perwira yang siap mengabdi dengan profesionalisme dan integritas tinggi. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *