Hikmah Maulid Nabi Besar Muhammad Saw yg di rangkaikan dengan MILAD QALBUN SALIM AL-AHADIYAH Jeneponto di bawakan langsung oleh Pembina Qalbun Salim Al-Ahadiyah Jeneponto Ustadz Muh. Irwan S.Kom, menyampaikan bahwa Maulid ini adalah salah satu bentuk rasa kecintaan kita kepada Baginda Rasulullah Saw. Ketika salah satu jamaah bertanya terkait dengan adanya yg membid’akan Maulid, Beliau dengan santai menjawab Kalau dengan bentuk rasa kecintaan kita kepada Baginda Rasulullah Muhammad Saw dengan memperingati maulid dikatakan bid’ah maka biarkan saja orang mengatakan seperti itu, karena perkataan orang belum tentu benar di mata Allah. Intinya semua aliran dalam islam hanya memiliki satu tujuan yg sama yaitu semata-mata untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Ustadz Muh. Irwan juga menjelaskan tentang Qalbun Salim yaitu Secara bahasa, qolbun salim berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu qolbun yang berarti ‘hati’ dan salim yang berarti ‘bersih, suci, dan lurus’. Jika kedua kata ini digabungkan, maka akan membentuk arti ‘hati yang lurus, bersih, suci, dan ikhlas dalam segala gerak, pikiran, perasaan, perbuatan dan lain sebagainya. Dengan hati yang bersih akan membawa manusia kepada ketenangan hidup dan kekhusyukan dalam beribadah.
Pada sesi tanya jawab Dg Fajar salah seorang jamaah Qalbun Salim bertanya terkait dengan adanya hati yg buta (mati) kembali Ustadz Irwan menjelaskan bahwa seseorang dikatakan hatinya itu mati ketika seseorang yg lebih mencintai dan mementingkan dunia semata dan lupa dengan urusan akhirat. Oleh karena itu untuk menjaga agar hati tetap sehat maka kita harus memperbanyak mengingat kepada Allah SWT yaitu dengan zikrullah.
Pada Maulid dan Milad Qalbun Salim Jeneponto di hadiri oleh Jamaah yg datang dari berbagai Daerah di antaranya Dari Kabupaten Sinjai, Takalar, Gowa dan dari perwakilan di setiap kecamatan di Kabupaten Jeneponto. Turut Hadir pula Anggota DPRD Jeneponto dari Nasdem dapil Tambora H. Sahiri dan Ketua Laskar 99/33 Bawakaraeng Kab. Jeneponto Ridwan S.pdi
Arif Situru