JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Sidrap Polda Sulsel, KOMPOL Nasri, S.Sos., memimpin langsung pengamanan unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Sidrap pada Rabu (31/07/2024). Unjuk rasa ini digelar oleh sekelompok masyarakat yang menuntut transparansi dalam proses hukum yang sedang berjalan.
Dalam keterangannya, KOMPOL Nasri menyatakan bahwa pengamanan dilakukan untuk memastikan keselamatan semua pihak, baik pengunjuk rasa maupun masyarakat sekitar. “Kami telah menyiapkan personel keamanan yang cukup untuk memastikan aksi unjuk rasa ini berjalan tertib dan damai. Kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi segala kemungkinan,” ujarnya dengan tegas.
Sebanyak 40 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa tersebut. Mereka ditempatkan di beberapa titik strategis guna mengantisipasi potensi gangguan. Selain itu, petugas juga memberikan himbauan kepada peserta unjuk rasa untuk tetap mematuhi peraturan dan tidak melakukan tindakan anarkis.
Selama berlangsungnya aksi, situasi tetap kondusif dan tidak terjadi insiden yang mengganggu keamanan. Pihak kepolisian juga membuka ruang dialog dengan perwakilan pengunjuk rasa untuk mendengar aspirasi mereka. Pengamanan yang ketat dan pendekatan persuasif dari aparat keamanan berhasil menciptakan suasana yang aman dan damai.
Unjuk rasa dimulai pada pukul 09.00 WITA dengan massa yang datang dari berbagai penjuru Sidrap. Mereka membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan mereka terhadap transparansi hukum di wilayah tersebut. Meskipun cuaca cukup terik, semangat para peserta unjuk rasa tidak surut. Mereka terus menyuarakan aspirasi dengan tertib dan damai.
KOMPOL Nasri, yang turun langsung ke lapangan, memastikan bahwa seluruh personel kepolisian siap menjalankan tugasnya dengan profesional. “Kami di sini untuk mengawal demokrasi dan memastikan bahwa setiap warga negara dapat menyampaikan aspirasinya dengan aman dan nyaman. Namun, kami juga mengimbau agar aksi ini dilakukan dengan tertib dan sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Salah satu perwakilan pengunjuk rasa, Arman, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja pihak kepolisian. “Kami berterima kasih kepada Polres Sidrap yang telah memberikan ruang bagi kami untuk menyampaikan pendapat kami. Kami berharap agar tuntutan kami didengar dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ungkapnya.
Hingga berakhirnya aksi pada pukul 15.10 WITA, tidak ada insiden yang mengganggu ketertiban umum. Massa membubarkan diri dengan tertib, meninggalkan area unjuk rasa dalam keadaan bersih dan aman. Keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan humanis dan persuasif yang diterapkan oleh pihak kepolisian.
Kabag Ops Polres Sidrap, KOMPOL Nasri, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya aksi unjuk rasa tersebut. “Kami mengapresiasi kedewasaan masyarakat Sidrap dalam menyampaikan aspirasi mereka. Kami juga berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini,” ujarnya.
Keberhasilan pengamanan unjuk rasa ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat keamanan, penyampaian aspirasi dapat dilakukan secara damai dan tertib. Ini menjadi contoh bahwa demokrasi dapat berjalan dengan baik apabila semua pihak mematuhi aturan dan saling menghormati.
Pengamanan unjuk rasa oleh Polres Sidrap ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi situasi serupa. Dengan pendekatan yang tepat, situasi yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dapat diatasi dengan baik, memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Dalam era keterbukaan informasi dan peningkatan kesadaran hukum, transparansi dalam proses hukum menjadi tuntutan yang wajar dari masyarakat. Polres Sidrap, dengan profesionalisme dan komitmennya, berperan penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi hukum dan keamanan.
Dengan demikian, aksi unjuk rasa di Sidrap yang berjalan damai ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan aparat keamanan. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa aspirasi rakyat dapat disampaikan dengan cara yang damai dan bermartabat, mencerminkan kemajuan demokrasi di Indonesia. (*)