JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Tanggul yang jebol di Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, Kamis (08/08/2024), telah menimbulkan banjir parah di beberapa desa sekitar, termasuk Desa Kampale. Banjir yang terjadi tak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan. Salah satu rumah mengalami kerusakan hingga 40 persen dan nyaris terseret arus banjir yang deras.
Menanggapi kejadian ini, Babinsa Koramil 05/Dua Pitue, Sertu Syahrir Riri, bergerak cepat dengan melakukan pemantauan intensif di lokasi kejadian. Di bawah perintah Letda Inf Murjalil, selaku Danramil 05/Dua Pitue, Sertu Syahrir turun langsung ke lapangan untuk mengevaluasi dampak bencana dan mendata kerugian yang dialami warga.
“Kami terus melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa dampak dari jebolnya tanggul ini bisa segera tertangani,” ujar Sertu Syahrir. Ia menambahkan, koordinasi dengan pemerintah setempat dan relawan sudah dilakukan untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif dan tepat sasaran.
Menurut pantauan jurnalis sidraptimur.com, “situasi di lapangan memperlihatkan bahwa selain rumah yang nyaris hanyut, jalan penghubung antar desa juga putus akibat derasnya arus banjir yang melewati tanggul jebol tersebut. Kondisi ini jelas mempersulit aktivitas warga yang terdampak, menambah kekhawatiran akan kemungkinan banjir susulan jika tanggul tidak segera diperbaiki”.
Murni, seorang ibu rumah tangga yang rumahnya terkena dampak paling parah, menyampaikan harapannya agar pemerintah segera bertindak. “Harus ada langkah nyata untuk perbaikan tanggul secepatnya, apalagi di musim penghujan seperti ini. Luapan sungai bisa datang sewaktu-waktu dan merusak segalanya,” ungkap Murni dengan nada cemas.
Meski situasi di lapangan semakin mengkhawatirkan, hingga saat ini belum ada pernyataan darurat dari pemerintah daerah Sidrap. Warga masih menunggu respons cepat dari pihak terkait untuk penanganan yang lebih komprehensif. Babinsa Koramil 05/Dua Pitue berkomitmen untuk terus hadir di lapangan, memastikan keselamatan warga, dan memberikan bantuan yang diperlukan hingga situasi benar-benar aman.
“Koramil 05/Dua Pitue akan tetap di lapangan untuk memastikan bahwa situasi ini tidak berkembang menjadi lebih buruk. Kami juga berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan mengeluarkan pernyataan darurat, agar penanganan dapat dilakukan dengan lebih terarah,” tegas Sertu Syahrir.
Kerja sama antara aparat, relawan, dan warga menjadi kunci dalam menangani situasi kritis ini. Namun, tanpa intervensi pemerintah yang lebih konkret, risiko banjir susulan akan tetap menghantui masyarakat. Pemda Sidrap diharapkan segera mengimbau warga untuk tetap waspada, serta mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh petugas di lapangan demi keselamatan bersama.
Dalam waktu dekat, diharapkan ada aksi nyata dari pemerintah daerah untuk menanggulangi masalah ini. Sementara itu, Babinsa dan tim relawan terus bekerja keras di lapangan, menyiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (*)