Example floating
Example floating
banner 970x200
Berita

Puluhan Warga Tanjungpakis Mulai Terjangkit DBD, Berharap Para Pihak Harus Ada Penanganan Cepat

478
×

Puluhan Warga Tanjungpakis Mulai Terjangkit DBD, Berharap Para Pihak Harus Ada Penanganan Cepat

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Karawang – Jurnalpori.Com- Kasus Demam Berdarah (DBD) ditemukan di Desa Tanjungpakis Kecamatan pakisjaya, berharap dari pihak kesehatan merespon cepat untuk melakukan pengasapan atau fogging.

Selaku Tokoh Pemuda Tanjungpakis , H.Azas mengaku prihatin dengan tingginya kasus demam berdarah (DBD) di wilayah desa Tanjungpakis kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang Diketahui, jumlah penderita DBD di Tanjungpakis mulai meningkat

banner 300x600

Hingga minggu ini sudah ada 10 orang yang terkena kasus DBD. yang disebabkan oleh gigitan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

“Tentu kami menyampaikan keprihatinan dan berharap dari pihak kesehatan ada tindakan cepat untuk melakukan penyemprotan atau Poging, jangan sampai nantinya kejadian ini menimbulkan banyak lagi warga terjangkit penyakit DBD di Tanjung pakis ini ” ujar Azas dalam keterangannya Selasa 5 November 2024.

Sekali lagi kami berharap dari pihak kesehatan ada langkah serius dalam menangani kasus DBD di wilayah desa Tanjungpakis Ini.

Karena, sudah ada dari tetangga bahkan Sudara saya AN dan AT dusun Pakis 1 terkena DBD yang sekarang ini sedang dirawat RS Sebrang Bekasi

Maka dari itu saya mewakili warga Tanjungpakis khuatir kalau belum ada tindakan penghasapan atau pogging penularan akan meningkat. Seharusnya Antisipasi dini dilakukan secepatnya, ,” ujar Azas.

Ditempat berbeda Robi Cahaya Selaku TKSK pakisjaya dalam melakukan peninjauan laporan warga tanjungpakis terkait DBD mengatakan ke awak media untuk memberi edukasi secara tepat kepada warga agar tak salah dalam menangani DBD. Robi juga mengatakan warga harus segera berobat ke fasilitas kesehatan puskesmas pakisjaya jika mengalami demam selama 3 hari, ditambah munculnya gejala berupa bintik-bintik merah atau gusi berdarah.

Menurutnya penyakit DBD ini Kalau dibiarkan atau terlambat, berobat bisa membahayakan nyawa. Maka dari itu dari laporan warga Kami segera menijau langsung kelokasi untuk memberikan pemahaman untuk warga berobat ke puskesmas jelas Robi.

Robi juga berharap pihak kesehatan terus memonitor layanan dalam menangani peningkatan kasus DBD.

“Dan segera menempuh langkah yang diperlukan bila ada pasien ketidaksiapan infrastruktur layanan misalnya dengan mengirim bantuan baik dari sisi, peralatan, maupun obat-obatan,” jelas Robi

Dan hadirnya kami disini adalah untuk menginduksi warga untuk akses Kepada layanan kesehatan, apakah mudah atau tidak. Ini untuk memastikan masyarakat tidak takut untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala DBD

“Sebab, tidak bisa dimungkiri, ada sebagian warga terutama kelompok perekonomian rendah yang masih takut datang ke fasilitas kesehatan karena pembiayaan untuk berobat” ujar Robi.

Editor:MJP
M Nasir.

Example 120x600

Respon (1)

  1. Benar pa masyarakat dari perekonomian rendah takut Untuk kefasilitas kesehatan karna tidak punya biaya,terutama biaya transportasi,kendaraan ambulan puskesmas pun di pinta biaya ongkos Rp 400ribuan untuk antar rujukan rumah sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *