JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Monumen Bambu Runcing Rappang, ikon bersejarah di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Rappang, Kecamatan Panca Rijang, Sidrap, kembali menjadi saksi kekompakan lintas elemen.
Pada Rabu (11/12/2024), personel Koramil 1420-06/Panca Rijang bersama masyarakat dan perangkat daerah bersatu dalam kerja bakti yang dipimpin langsung oleh Danramil, Lettu Inf. Ratno R., S.Sos., bersama Pj. Camat Panca Rijang, H. Zainal, S.Pd., serta Lurah Rappang, Hj. Muslihat, S.E.
Dalam suasana yang penuh semangat gotong royong, para peserta kerja bakti tak mengenal sekat. Prajurit TNI, staf kecamatan, hingga warga bahu-membahu membersihkan sampah yang mengotori kawasan monumen.
Ada yang memegang sapu lidi, mengangkut sampah dengan skop, hingga mengisi kantong plastik hitam dengan sampah-sampah yang telah terkumpul.
“Lingkungan adalah wajah kita. Kebersihan di sini mencerminkan siapa kita,” ujar Danramil Lettu Inf. Ratno R., S.Sos., di sela-sela kegiatan.
Ia menegaskan, kerja bakti ini tak sekadar membersihkan sampah, melainkan langkah nyata untuk menjaga keasrian lingkungan di tengah musim hujan yang kerap membawa ancaman penyakit.
Pj. Camat Panca Rijang, H. Zainal, S.Pd., turut memberikan pandangannya. Baginya, kerja bakti ini bukan hanya soal membersihkan monumen, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif.
“Kerja bakti seperti ini adalah pengingat bahwa kebersihan bukan tanggung jawab satu pihak, melainkan tugas bersama. Monumen Bambu Runcing adalah simbol perjuangan, dan merawatnya adalah bentuk penghormatan kita,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Langkah Danramil yang melibatkan berbagai elemen masyarakat mendapat apresiasi dari Lurah Rappang, Hj. Muslihat, S.E.
Menurutnya, pendekatan ini menciptakan rasa memiliki yang lebih kuat terhadap lingkungan sekitar.
“Pak Danramil telah menunjukkan bagaimana sinergi dapat menjadi kekuatan besar. Dengan melibatkan semua pihak, kami yakin kebersihan lingkungan ini dapat terjaga dengan baik,” ujarnya.
Kerja bakti ini juga disambut baik oleh para pedagang yang berjualan di sekitar monumen.
Salah satu pedagang makanan, mengaku merasa lebih nyaman berjualan setelah kawasan tersebut dibersihkan.
“Lingkungan jadi lebih enak dipandang, pembeli pun jadi lebih nyaman. Kami sangat bersyukur atas perhatian TNI dan pemerintah,” katanya.
Senada, seorang pedagang kelontong, menambahkan bahwa kegiatan seperti ini memberikan dampak langsung pada kehidupan sehari-hari.
“Kalau bersih, suasana jadi lebih segar. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan,” ujarnya.
Danramil Lettu Inf. Ratno R., S.Sos., menutup kegiatan dengan ajakan penuh makna. Ia mengimbau masyarakat untuk terus peduli terhadap kebersihan lingkungan dan mengelola sampah secara bijak.
“Mari kita jadikan kebersihan sebagai budaya. Tidak hanya untuk hari ini, tetapi setiap hari,” tegasnya.
Kerja bakti di Monumen Bambu Runcing ini bukan sekadar aksi, tetapi simbol harapan. Dalam kebersamaan, tumbuhlah harmoni. Dalam kebersihan, terjagalah kehidupan.
Sidrap, dengan langkah kecil ini, telah menunjukkan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menjaga bumi tetap indah. (*)