JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Pagi masih basah oleh embun ketika sejumlah warga mulai berkumpul di Jalan Semangka, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap. Langit yang mendung memberi tanda bahwa hujan bisa turun kapan saja.
Namun, hari ini, Selasa (18/2/2025) bukan hujan yang menyita perhatian, melainkan pemandangan tak biasa di tepi saluran air.
Dengan cangkul di tangan dan semangat membara, Babinsa jajaran Koramil-03/Maritengngae bersama warga dan mahasiswa KKN bahu-membahu membersihkan saluran yang tersumbat.
Di bawah komando Batituud Pelda Muhammad Yunus yang mewakili Danramil 1420-03/Maritengngae, kerja bakti itu menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan masih hidup di tengah masyarakat.
Sampah plastik, pasir, dan lumpur yang menumpuk diangkat satu per satu, membuka jalan bagi air yang selama ini tertahan.
“Kalau dibiarkan, air bisa meluap dan menyebabkan banjir. Apalagi sekarang sudah masuk musim hujan,” ujar Pelda Muhammad Yunus sambil sesekali mengawasi jalannya pembersihan.
Kabupaten Sidrap memang tengah memasuki musim penghujan, dan saluran air yang tersumbat menjadi ancaman tersendiri bagi warga.
Tak jarang, genangan air yang tak kunjung surut menghambat aktivitas, bahkan menjadi sarang penyakit. Karena itu, inisiatif Babinsa bersama masyarakat ini disambut dengan antusias.
“Senang bisa ikut kerja bakti ini. Setidaknya, kita jadi lebih peduli dengan lingkungan sendiri,” kata salah satu mahasiswa KKN yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Kerja bakti yang berlangsung hingga siang itu tidak hanya tentang membersihkan saluran air. Lebih dari itu, ini adalah momen di mana Babinsa dan warga semakin mempererat hubungan.
“Kami berharap kebersamaan seperti ini tetap terjaga. Kalau ada saluran air lain yang tersumbat, kita bisa bergerak bersama lagi,” lanjut Pelda Muhammad Yunus.
Ketika matahari mulai merangkak naik, hasil kerja keras mulai tampak. Air yang sebelumnya tergenang kini mengalir lancar. Warga pun bisa bernapas lega, setidaknya hujan tak lagi menjadi ancaman yang menakutkan.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, kerja bakti ini menjadi pengingat bahwa gotong royong bukan sekadar konsep masa lalu, melainkan warisan yang harus terus dijaga.
Bagi Babinsa jajaran Koramil-03/Maritengngae, kegiatan ini bukan sekadar membersihkan saluran air. Ini adalah pesan bahwa lingkungan bersih adalah tanggung jawab bersama, dan kepedulian adalah bahasa universal yang menyatukan semua orang. (*)