JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Jumat, 21 Februari 2025, langit Aka Akae masih berselimut mendung saat suara palu bertalu-talu memecah keheningan pagi.
Di sudut Dusun 1 Aka Akae Riase, sebuah pemandangan hangat terpampang jelas—warga bahu-membahu mendirikan tiang rumah, sementara seorang pria berseragam loreng ikut sibuk di antara mereka.
Dialah Serda Muh. Ali Hanapi, Babinsa Desa Aka Akae, yang hari itu turut serta dalam gotong royong pembangunan rumah milik Bakri Lajuddi, seorang warga setempat. Tanpa ragu, ia ikut mengangkat kayu, memaku papan, dan menyeka keringat di dahi, menunjukkan bahwa TNI bukan hanya soal keamanan, tetapi juga sahabat sejati rakyat.
“Kami di sini bukan sekadar berdiri menjaga batas, tapi juga berdiri di tengah masyarakat, berbagi tenaga dan semangat,” ujar Serda Hanapi sambil tersenyum.
Di sekelilingnya, warga bekerja penuh antusias. Ada yang mengaduk semen, ada yang menyusun material, ada pula yang sibuk menyiapkan minuman bagi mereka yang bekerja. Semua larut dalam semangat gotong royong yang kian jarang ditemui di zaman sekarang.
Bakri Lajuddi, pemilik rumah yang tengah dibangun, tampak berkaca-kaca. Baginya, kehadiran Babinsa dan kepedulian warga adalah berkah yang tak terhingga.
“Saya tidak menyangka, ternyata banyak yang peduli. Terima kasih kepada Pak Babinsa dan semua warga yang telah membantu,” ucapnya dengan suara bergetar.
Serda Hanapi menegaskan bahwa kehadirannya bukan sekadar simbol, tetapi bukti nyata bahwa TNI selalu dekat dengan rakyat. Gotong royong seperti ini, katanya, bukan hanya sekadar membangun rumah, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara warga.
“Di sinilah letak kekuatan kita, bukan hanya dalam senjata, tetapi dalam kebersamaan dan kepedulian,” tambahnya tegas.
Seiring berjalannya waktu, perlahan tiang-tiang rumah mulai berdiri tegak. Warga Aka Akae pun semakin menyadari bahwa membangun desa bukan hanya tugas pemerintah atau individu, tetapi tanggung jawab bersama.
“Kalau kita kompak, tidak ada yang tidak bisa kita lakukan,” sahut salah satu warga dengan semangat.
Gotong royong hari itu tak hanya menyisakan bangunan yang semakin kokoh, tetapi juga kehangatan dan rasa persaudaraan yang semakin erat. Harapannya, rumah Bakri Lajuddi segera rampung dan menjadi tempat berlindung yang penuh berkah.
Dengan kebersamaan yang terus terjaga, Desa Aka Akae tak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun harapan. (*)