JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Suasana di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Sidrap Jumat siang (21/02/2025) terasa berbeda dari biasanya. Aroma masakan menggoda tercium, sementara suara obrolan akrab memenuhi ruangan.
Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H., bersama Wakapolres dan Pejabat Utama (PJU) turun langsung untuk makan siang bersama dengan para warga binaan.
Kegiatan ini bukan sekadar makan siang biasa. Di balik hidangan yang tersaji, ada pesan kepedulian dan nilai kemanusiaan yang ingin ditanamkan.
Kapolres Sidrap dengan tegas menegaskan bahwa siapa pun mereka, bagaimanapun masa lalunya, setiap individu tetap memiliki hak untuk diperlakukan dengan baik dan dihormati.
Saat duduk bersama, berbagi cerita, dan menyantap makanan yang sama, sekat antara petugas dan warga binaan terasa menghilang. Beberapa dari mereka awalnya tampak canggung, namun perlahan senyum mulai bermekaran.
“Kami ingin menunjukkan bahwa mereka tetap bagian dari masyarakat. Kegiatan seperti ini juga menjadi refleksi bagi mereka agar dapat memperbaiki diri ke arah yang lebih baik,” ujar AKBP Fantry dengan nada penuh empati.
Seorang warga binaan berinisial R yang sudah beberapa lama menjalani masa hukuman mengaku terharu dengan pendekatan ini.
“Saya nggak nyangka bisa duduk satu meja dengan Kapolres. Biasanya kami cuma lihat beliau dari jauh. Ini bikin kami merasa dihargai dan nggak sendirian,” tuturnya dengan mata berbinar.
Bukan hanya sekadar berbagi makanan, dalam kesempatan itu Kapolres dan jajarannya juga mendengarkan keluhan serta harapan warga binaan.
Mereka diberi motivasi agar tetap optimis menjalani proses hukum dan tidak kehilangan semangat untuk memperbaiki diri.
“Banyak dari mereka yang menyesali perbuatannya, tapi yang lebih penting adalah bagaimana mereka bangkit dan berubah. Kita semua punya kesempatan kedua,” kata Wakapolres menambahkan.
Selain memberikan motivasi, Kapolres juga mengingatkan pentingnya menjaga kedisiplinan dan kebersamaan agar tercipta lingkungan yang positif di dalam rutan.
Ia berharap para warga binaan tetap mengikuti aturan dan menjadikan masa tahanan sebagai momentum introspeksi.
Di akhir kegiatan, suasana terasa lebih cair. Beberapa warga binaan tampak bercanda dengan petugas, sesuatu yang mungkin jarang terjadi di hari-hari biasa.
Momen sederhana ini menjadi pengingat bahwa di balik jeruji besi, masih ada harapan untuk berubah.
Kapolres Sidrap pun menegaskan bahwa pendekatan humanis akan terus dikedepankan.
“Kami ingin membangun kesadaran bahwa setiap orang bisa memperbaiki diri. Hari ini mungkin mereka di sini, tapi besok, siapa tahu mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.”
Makan siang usai, namun kesan mendalam yang tertinggal di hati warga binaan akan terus menjadi pengingat bahwa mereka masih dipedulikan dan tidak sendirian. (*)















