JYRNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Langit masih menyisakan embun pagi saat Sertu Darwis, Babinsa Koramil 1420-03/Maritengngae, melangkahkan kakinya ke Desa Damai, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap.
Hari itu, Rabu (26/02/2205), ia tidak sendiri. Puluhan warga telah berkumpul dengan cangkul dan sekop di tangan, bersiap melaksanakan gotong royong membersihkan saluran pembuangan air di area perkebunan mereka.
Aliran air yang tersumbat memang telah menjadi keluhan petani setempat. Tanah yang subur akan sia-sia tanpa pasokan air yang lancar.
Memahami pentingnya hal ini, Sertu Darwis turun langsung ke lapangan, mengajak warga bergotong royong demi kelangsungan pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Di tengah hiruk-pikuk perkotaan dan derasnya modernisasi, semangat gotong royong perlahan mulai pudar. Namun, di Desa Damai, nilai kebersamaan itu masih terjaga.
Dengan penuh semangat, Sertu Darwis mengingatkan warga akan pentingnya kerja sama dalam menjaga infrastruktur desa, terutama saluran air yang menjadi sumber kehidupan bagi ladang-ladang mereka.
“Kami mengajak warga di Desa Damai untuk melaksanakan kerja bakti di saluran irigasi. Selain untuk keperluan pertanian, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antara warga dan Babinsa,” ujar Sertu Darwis dengan penuh antusias.
Setiap cangkul yang terayun dan setiap lumpur yang disingkirkan bukan sekadar pekerjaan fisik. Itu adalah simbol dari kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Warga menyadari bahwa dengan bergotong royong, manfaatnya bisa dirasakan oleh semua orang.
Tak butuh waktu lama bagi warga untuk larut dalam kegiatan tersebut. Tua dan muda bekerja berdampingan, saling membantu tanpa pamrih.
Sesekali terdengar gelak tawa dan obrolan ringan di antara mereka, menjadikan pekerjaan yang berat terasa lebih ringan.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif Babinsa. Gotong royong seperti ini harus sering dilakukan, apalagi di musim penghujan seperti sekarang, agar aliran air tetap lancar dan tidak menyebabkan banjir di sawah,” ujar salah satu warga yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Melihat antusiasme warga, Sertu Darwis berjanji akan terus mendorong kegiatan serupa di masa mendatang.
Gotong royong bukan hanya tentang membersihkan saluran air, tetapi juga tentang menjaga keharmonisan dan solidaritas dalam masyarakat.
Saat matahari mulai meninggi, pekerjaan akhirnya selesai. Saluran air yang semula tersumbat kini kembali mengalir deras, siap menghidupi ladang-ladang yang bergantung padanya.
Sertu Darwis dan warga pun mengakhiri kegiatan dengan senyum puas dan harapan baru bahwa semangat gotong royong akan terus hidup di Desa Damai. (*)