Example floating
Example floating
banner 970x200
Nasional

Babinsa Koramil 1420-02/Tellu Limpoe Pantau Harga Sembako: Warga Bertanya, Ekonomi Bertahan?

119
×

Babinsa Koramil 1420-02/Tellu Limpoe Pantau Harga Sembako: Warga Bertanya, Ekonomi Bertahan?

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Pagi itu, suasana Pasar Massepe di Kecamatan Tellu Limpoe, Sidrap, mulai menggeliat. Pedagang sibuk menata dagangan, sementara pembeli berkeliling membandingkan harga.

Di tengah hiruk-pikuk pasar, sosok berseragam loreng tampak menyusuri setiap sudut—Sertu Wai Purwanto, Babinsa Kelurahan Massepe dari Koramil 1420-02/Tellu Limpoe yang sedang menjalankan tugasnya memantau harga sembako. Minggu (09/03/2025)

banner 300x600

Bukan tanpa alasan Babinsa turun langsung ke pasar. Kenaikan harga kebutuhan pokok belakangan ini menjadi perhatian, dan tugasnya adalah memastikan harga tetap terkendali.

Dengan saksama, ia berbincang dengan pedagang dan warga, menanyakan harga beras, gula, hingga telur.

“Harga memang naik, tapi masih dalam batas wajar,” ujar Sertu Wai Purwanto setelah mencatat beberapa angka.

Beras yang sebelumnya dijual Rp10.000 per liter kini naik menjadi Rp11.000. Telur juga mengalami kenaikan dari Rp45.000 menjadi Rp50.000 per rak, sementara gula pasir yang semula Rp15.000 kini menjadi Rp16.000 per kilogram.

Bagi sebagian warga, kenaikan ini mungkin terlihat kecil, tapi bagi mereka yang menggantungkan hidup dari penghasilan harian, selisih seribu rupiah pun bisa berdampak besar.

Nurhayati (38), seorang ibu rumah tangga, mengaku mulai mengatur ulang pengeluarannya.

“Kalau naik terus, kita harus pintar-pintar mengatur belanja. Untungnya belum naik terlalu drastis,” katanya.

Di sisi lain, para pedagang juga memiliki cerita mereka sendiri. Sulaiman (50), penjual sembako di pasar, menjelaskan bahwa kenaikan harga bukan hanya soal pasokan, tapi juga biaya distribusi yang terus meningkat.

“Kadang kami juga bingung, kalau modalnya sudah naik, mau tidak mau harga jual ikut naik. Yang penting stok masih aman,” ujarnya.

Meskipun kenaikan harga terjadi, pemantauan ini memberikan sedikit ketenangan bagi warga.

Kehadiran Babinsa di tengah pasar bukan hanya sekadar mencatat angka, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi langsung dari pihak yang berwenang.

“Kami akan terus memantau dan melaporkan hasilnya agar tidak ada lonjakan harga yang merugikan,” tegas Sertu Wai Purwanto.

Pasar Massepe pun kembali pada rutinitasnya. Para pedagang melayani pembeli, sementara warga terus beradaptasi dengan dinamika ekonomi.

Kenaikan harga memang tak bisa dihindari, tapi dengan pemantauan yang ketat dan kesadaran bersama, harapan untuk stabilitas tetap menyala.

Babinsa tetap siaga, memastikan pasar tetap aman—bukan hanya dari gangguan, tetapi juga dari gejolak ekonomi yang bisa berdampak pada kehidupan masyarakat. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *