JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Langit pagi di Kecamatan Pitu Riase tampak cerah saat Kapolsek Pitu Riase, IPDA Sakaria, bersama anggotanya melangkah ke Pasar Tradisional Barukku, Jumat (14/03/2025).
Suasana pasar yang mulai ramai dengan aktivitas jual beli menjadi saksi langkah tegas kepolisian dalam memastikan stabilitas harga sembako selama Ramadhan.
Kehadiran Kapolsek bukan sekadar kunjungan biasa. Ini adalah upaya konkret untuk mengantisipasi lonjakan harga, mencegah kelangkaan bahan pokok, serta memastikan distribusi yang lancar bagi masyarakat.
Dari kios ke kios, IPDA Sakaria berbincang langsung dengan para pedagang dan pembeli, menanyakan harga beras, minyak goreng, gula, hingga kebutuhan pokok lainnya.
“Kami ingin memastikan pendistribusian bahan pokok tetap berjalan lancar dan harga tetap stabil. Jika ada indikasi lonjakan harga yang tidak wajar atau dugaan penimbunan, kami akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi,” tegas IPDA Sakaria, sambil mencatat informasi dari para pedagang.
Di sudut pasar, seorang ibu rumah tangga bernama Hasna tampak lega dengan langkah kepolisian ini.
“Alhamdulillah, kalau ada polisi yang turun langsung begini, kami jadi lebih tenang. Takutnya ada oknum yang sengaja menaikkan harga menjelang Lebaran,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad, seorang pedagang sembako, menyambut baik upaya kepolisian.
“Dengan adanya pemantauan seperti ini, kami sebagai pedagang juga merasa lebih aman. Harapannya harga tetap stabil supaya pembeli tidak kesulitan,” katanya.
Tak hanya soal harga, IPDA Sakaria juga mengingatkan warga agar selalu waspada terhadap potensi kejahatan di pasar.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam bertransaksi dan selalu waspada terhadap aksi pencopetan atau penipuan,” tambahnya.
Peningkatan aktivitas jual beli selama Ramadhan memang sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.
Karena itu, kehadiran polisi di pasar bukan hanya untuk memantau harga, tetapi juga menciptakan rasa aman bagi para pedagang dan pembeli.
Polsek Pitu Riase menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara berkesinambungan hingga menjelang Idul Fitri.
Pemantauan akan diperketat, terutama pada periode puncak menjelang hari raya, di mana harga sembako cenderung fluktuatif.
Dengan langkah proaktif ini, diharapkan masyarakat bisa menjalani ibadah puasa dengan lebih tenang, tanpa harus khawatir terhadap harga kebutuhan pokok yang melonjak atau keamanan di pasar.
Sinergi antara kepolisian, pedagang, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga kestabilan ekonomi di tengah bulan suci ini.
Pasar Barukku pun kembali sibuk dengan aktivitas jual beli. Namun, kali ini ada rasa optimisme yang lebih kuat—sebuah harapan bahwa Ramadhan tahun ini akan lebih tenang, aman, dan sejahtera bagi semua. (*)