Example floating
Example floating
banner 970x200
Headline

Teror Kepala Babi dan Tikus di Tempo: Bareskrim Bergerak, Publik Menanti Jawaban

166
×

Teror Kepala Babi dan Tikus di Tempo: Bareskrim Bergerak, Publik Menanti Jawaban

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Jakarta – Jakarta kembali dihebohkan oleh aksi teror yang mengarah ke media. Kantor redaksi Tempo menerima paket mengerikan: kepala babi tanpa telinga dan bangkai tikus yang kepalanya dipenggal. Sebuah pesan yang mengundang tanda tanya besar.

Kasus ini bukan sekadar ancaman biasa. Ini adalah alarm keras bagi kebebasan pers di Indonesia.

banner 300x600

Tak heran, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung turun tangan, memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada untuk mengusutnya hingga tuntas.

Senin (24/3/2025), Kabareskrim memastikan bahwa timnya sudah bergerak.

“Tentu tim kita sedang turun di lapangan melakukan penyelidikan,” tegas Komjen Wahyu.

Namun, detailnya masih tertutup rapat. Berapa saksi yang diperiksa? Apakah ada petunjuk baru? Semua masih dalam proses.

“Teknis penyelidikan saya tidak bisa sampaikan di sini. (Berapa saksi yang diperiksa) ya namanya sedang penyelidikan, nanti lah ya,” ujarnya.

Polisi kini menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Setiap jejak, sekecil apa pun, bisa menjadi kunci untuk mengungkap siapa dalang di balik teror ini.

Semua berawal pada 19 Maret 2025. Sebuah paket misterius tiba di kantor Tempo, diantarkan oleh seseorang yang mengenakan atribut kurir aplikasi pengiriman barang. Isinya? Kepala babi tanpa telinga.

Paket itu ditujukan kepada Francisca Christy Rosana, wartawan politik sekaligus host siniar Bocor Alus Politik.

Tak berhenti di situ. Tiga hari kemudian, 22 Maret, kiriman serupa kembali datang. Kali ini, sebuah kardus berisi bangkai tikus dengan kepala terpenggal.

Sebuah pola? Sebuah ancaman?

Bareskrim berjanji menangani kasus ini dengan serius.

“Semua laporan masyarakat tentu kita sikapi, kita kerjakan, dan kita lakukan penyelidikan dengan baik. Mohon doanya dari teman-teman semuanya,” kata Kabareskrim.

Namun, publik tak hanya butuh janji. Mereka menuntut jawaban. Siapa di balik teror ini? Apa motifnya? Dan yang paling penting: apakah ini ancaman terhadap kebebasan pers?

Kasus ini bukan hanya tentang Tempo. Ini tentang keamanan jurnalis, tentang kebebasan berekspresi, dan tentang bagaimana hukum ditegakkan.

Saat ini, mata publik tertuju pada Bareskrim. Jawaban mereka bisa menjadi titik terang—atau justru memperpanjang bayang-bayang ketakutan. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *