Example floating
Example floating
banner 970x200
Berita

Perang Melawan TBC, Puskesmas Tompobulu Turun ke Masyarakat

18
×

Perang Melawan TBC, Puskesmas Tompobulu Turun ke Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Gowa – Di sebuah sudut desa, pagi itu lebih ramai dari biasanya. Beberapa tenaga medis berpakaian putih terlihat sibuk mendatangi rumah-rumah warga. Senin (24/03/2025)

Bukan tanpa alasan, mereka sedang menjalankan misi penting: menemukan, mengobati, dan menghentikan penyebaran TBC.

banner 300x600

Di garis terdepan, Kepala Puskesmas Tompobulu, Hj. Nursyamsi, S.KM, bersama dr. Fajrin dan tim medis lainnya turun langsung ke lapangan.

Dengan penuh kesabaran, mereka mendatangi warga yang diduga terjangkit Tuberkulosis (TBC), memberikan pemeriksaan medis, sekaligus menyosialisasikan pentingnya deteksi dini.

“Kami ingin masyarakat lebih peduli terhadap TBC. Penyakit ini menular lewat udara dan bisa menyerang siapa saja. Semakin cepat ditemukan, semakin mudah diobati,” ujar Hj. Nursyamsi.

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini utamanya menyerang paru-paru, tetapi bisa menyebar ke organ lain jika tidak ditangani dengan baik.

Gejalanya sering dianggap remeh di awal, seperti batuk yang tak kunjung sembuh. Namun, jika dibiarkan, bisa berkembang menjadi lebih parah:

– Batuk berdahak lebih dari 2-3 minggu
– Sesak napas dan nyeri dada
– Batuk berdarah
– Tubuh lemas dan kehilangan nafsu makan
– Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas berat

“TBC bisa menyerang siapa saja, terutama yang daya tahan tubuhnya lemah. Jika ada gejala-gejala ini, segera periksa ke fasilitas kesehatan,” tegas dr. Fajrin.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye TOSS TBC (Temukan, Obati Sampai Sembuh), sebuah gerakan nasional yang bertujuan menghentikan penyebaran penyakit ini.

Targetnya ambisius: menurunkan insiden TBC hingga 75% dan menekan angka kematian akibat penyakit ini hingga 90%.

Tim medis Puskesmas Tompobulu tak hanya memeriksa pasien, tetapi juga memberikan edukasi.

Mereka mengingatkan bahwa bakteri TBC menyebar melalui udara, terutama saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.

Fakta mengejutkan: Satu penderita TBC dengan bakteri positif bisa menularkan penyakit ini kepada 10-15 orang dalam setahun!

Namun, bukan berarti semua orang yang terpapar pasti sakit.

“Jika daya tahan tubuh kuat, tubuh bisa melawan bakteri ini. Karena itu, pola hidup sehat juga penting,” tambah Hj. Nursyamsi.

Di lapangan, tim medis Puskesmas Tompobulu melakukan langkah konkret:

– Mendatangi warga yang berisiko tinggi
– Melakukan pemeriksaan langsung
– Memberikan edukasi tentang pencegahan dan pengobatan
– Memantau pasien agar benar-benar sembuh

Gerakan ini disambut baik oleh masyarakat. Hasan (45), salah satu warga, mengaku baru sadar bahwa batuknya yang tak kunjung sembuh bisa jadi pertanda TBC.

“Saya kira hanya batuk biasa. Untung ada pemeriksaan ini, jadi bisa segera ditangani,” ujarnya lega.

TBC bukan sekadar penyakit biasa. Tanpa pengobatan yang tepat, dampaknya bisa fatal. Namun, dengan deteksi dini dan pengobatan yang disiplin, penyakit ini bisa disembuhkan!

Puskesmas Tompobulu telah menunjukkan aksi nyata, tetapi perang melawan TBC tak bisa dilakukan sendirian.

Butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari penyakit ini.

TOSS TBC bukan hanya sekadar slogan, tapi sebuah panggilan untuk bergerak. Temukan, obati, dan pastikan semua pasien sembuh! (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *