Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Rasa kebersamaan dan semangat gotong royong begitu terasa di Desa Salobukkang, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, pada Selasa (22/4/2025) pagi.
Sejumlah personel TNI dari Koramil 1420-05/Dua Pitue, bersama puluhan warga dan petani, tampak kompak melakukan kerja bakti membersihkan saluran irigasi persawahan.
Kegiatan ini digelar menjelang masa olah lahan yang mulai berlangsung di desa tersebut.
Di bawah koordinasi Serma Afsalul, Babinsa Koramil 1420-05/Dua Pitue, pembersihan dilakukan menyusuri saluran irigasi yang membentang di antara area pemukiman dan persawahan.
“Puluhan hektare sawah di Desa Salobukkang sudah mulai diolah, sehingga penting bagi kami untuk memastikan saluran irigasi berfungsi dengan baik,” kata Serma Afsalul.
Menurut Afsalul, pembersihan saluran ini menjadi langkah penting dalam mendukung produktivitas pertanian warga. Air irigasi yang mengalir lancar akan sangat menentukan keberhasilan panen petani.
Kerja bakti ini tidak hanya melibatkan aparat TNI dan perangkat desa, tetapi juga masyarakat tani yang memiliki lahan di sekitar wilayah tersebut.
Bersama-sama mereka mengangkat endapan lumpur, membersihkan tumpukan sampah, serta memperbaiki aliran air yang tersumbat.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya irigasi yang menjadi urat nadi pertanian,” ujar Afsalul.
Ia pun mengingatkan warga agar tidak membuang sampah ke dalam saluran irigasi. Selain mencemari air, tindakan tersebut juga dapat berdampak langsung pada hasil pertanian.
Dari pantauan di lapangan, warga terlihat antusias. Anak-anak muda hingga orang tua bergotong royong membawa peralatan sederhana seperti cangkul, karung, dan sekop. Keringat bercucuran, namun senyum tetap menghiasi wajah mereka.
“Semangat warga luar biasa. Ini membuktikan bahwa budaya gotong royong masih hidup dan menjadi kekuatan utama dalam pembangunan desa,” tutur Afsalul.
Pembersihan saluran irigasi ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa lain untuk menjaga fasilitas pertanian secara mandiri dan berkelanjutan.
“Jika irigasi lancar, sawah subur, panen melimpah, maka kesejahteraan petani akan ikut meningkat,” tambahnya.
Program kerja bakti seperti ini, lanjut dia, akan terus digalakkan, tidak hanya saat musim tanam, tetapi juga sebagai rutinitas menjaga lingkungan dan infrastruktur pertanian tetap terawat. (*)