Takalar, JURNALPOLRI.MY.ID – Sore itu, Plaza Sentral Takalar biasanya dipenuhi suara klakson bersahutan dan kendaraan saling berebut jalur.
Namun, Kamis (24/4/2025), suasana berbeda terasa. Polisi lalu lintas tampak sigap mengatur arus, memberi isyarat dengan tangan, sesekali tersenyum pada pengendara yang lewat.
Mulai pukul 16.00 WITA, personel Piket Samsat Sat Lantas Polres Takalar diterjunkan ke lapangan dalam giat pengaturan lalu lintas (gatur), menjawab tantangan sore yang kerap menjadi jam padat mobilitas warga.
Di bawah langit senja yang perlahan meredup, para petugas tampil dengan pendekatan yang tak sekadar tegas, tetapi juga humanis.
Suara peluit dan isyarat tangan mereka menyatu dengan irama aktivitas kota kecil yang dinamis.
“Kami tidak ingin hanya terlihat, tapi juga dirasakan kehadirannya oleh masyarakat. Pengaturan ini bukan cuma soal kemacetan, tapi tentang menciptakan rasa aman dan nyaman,” ujar AIPDA Fahrun Yasin, salah satu petugas di lokasi.
Dengan gestur tenang namun tegas, ia dan rekan-rekannya berdiri di titik-titik strategis yang dikenal rawan kepadatan, seperti simpang tiga utama dan akses keluar-masuk kawasan pasar. Satu demi satu kendaraan diarahkan agar arus tetap mengalir lancar.
Langkah mereka tidak sia-sia. Pengguna jalan yang biasa melintas di kawasan itu merasakan langsung manfaatnya.
Salah satunya, Nurhayati, seorang ibu rumah tangga yang hampir setiap sore melewati jalur tersebut.
“Biasanya sore di sini macet, apalagi kalau banyak becak dan motor berhenti sembarangan. Tapi hari ini lebih tertib, ada polisi bantu atur. Saya senang, jadi cepat sampai rumah,” ungkapnya.
Kehadiran polisi lalu lintas di tengah hiruk-pikuk sore bukanlah kegiatan seremonial. Ini adalah bagian dari komitmen pelayanan publik Sat Lantas Polres Takalar.
Mereka hadir di ruang nyata warga, tak hanya dari balik meja kantor atau sekadar menilang.
Gatur sore hari di Takalar ini juga menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan jalan bukan semata tugas aparat, tapi bagian dari kolaborasi antara petugas dan pengguna jalan.
Lewat pendekatan yang ramah, masyarakat diajak bukan hanya taat, tetapi juga peduli terhadap sesama pengguna jalan.
Giat pengaturan lalu lintas ini masih akan terus digalakkan, terutama pada waktu-waktu rawan seperti pagi hari sebelum jam kerja dan sore saat masyarakat pulang beraktivitas.
Sat Lantas Polres Takalar berupaya membuktikan bahwa pelayanan publik yang baik tak selalu harus spektakuler—kadang cukup dengan satu peluit, satu senyum, dan satu langkah kecil yang mengurai kemacetan.
(Asw-19)