Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Babinsa Desa Bulo Wattang, Serda Untung Musriadi, turun langsung ke tengah sawah pada Jumat pagi, 30 Mei 2025. Di bawah matahari yang baru naik, ia berdiri berdampingan dengan petani di Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap.
Bukan untuk seremonial atau sekadar berkunjung, tapi benar-benar membantu proses tanam padi sebagai bagian dari percepatan musim tanam dan penguatan ketahanan pangan nasional.
Langkah itu bukan tanpa alasan. Serda Untung hadir membawa peran penting seorang Babinsa dalam mendampingi masyarakat desa, khususnya petani.
Kehadirannya di lahan pertanian adalah bentuk nyata komitmen TNI melalui tugas teritorial untuk menyukseskan program swasembada pangan yang tengah digenjot pemerintah. Ia tidak hanya datang membawa arahan, tapi juga tenaga dan semangat.
Dengan seragam dinas yang sudah akrab dengan lumpur, Babinsa Desa Bulo Wattang menyatu bersama Kelompok Tani Mekar menanam bibit padi varietas Inpari 50.
Lahan seluas 70 are milik Akram Abdullah menjadi saksi bagaimana aparat kewilayahan dan petani bisa bersinergi. Tidak ada batas, hanya kebersamaan dalam kerja yang penuh semangat demi sawah yang lebih produktif.
Menurutnya, kolaborasi seperti ini bisa menjadi pemantik semangat bagi petani untuk terus mengolah lahannya dengan lebih serius — demi ketahanan pangan yang dimulai dari desa sendiri.
“Harapannya tanaman padi yang ditanam bersama petani kali ini dapat berhasil hingga musim panen tiba, sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian di wilayah binaan untuk memperkuat ketahanan pangan wilayah,” ucapnya.
Danramil 1420-06/Panca Rijang Lettu Inf Ratno mengatakan, keikutsertaan Babinsa dalam menanam padi ini merupakan salah satu upaya peran aktif Babinsa dalam membantu proses percepatan masa tanam dan juga sebagai bentuk pendampingan TNI khususnya Babinsa dengan petani untuk menciptakan petani yang produktif.
Danramil dengan tegas mengatakan, kegiatan pendampingan kepada petani di wilayah binaan akan terus dilakukan dan terus berkoordinasi dengan petugas PPL setempat sehingga setiap permasalahan dapat teratasi bersama.
“Semoga pada musim tanam saat ini para petani bisa ikut menciptakan swasembada pangan secara nasional serta dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan langkah tenang namun penuh makna, Babinsa Desa Bulo Wattang terus menunjukkan bahwa peran aparat kewilayahan bukan sekadar pengawas, melainkan mitra sejati petani di garis terdepan ketahanan pangan.
Hadirnya Serda Untung Musriadi di tengah lumpur sawah tak hanya menjadi simbol dukungan, tapi juga bukti bahwa ketahanan pangan dibangun dari gotong royong, dari desa-desa yang digarap dengan semangat kebersamaan.
Di antara deretan batang padi muda, harapan tumbuh: bahwa ketika Babinsa dan petani bersatu, swasembada bukan sekadar wacana, tapi kenyataan yang tengah disemai. (*)















