Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Letkol Inf. Awaloeddin, S.I.P., Dandim 1420/Sidrap, langsung turun tangan saat mendengar keluhan warga soal rusaknya akses jalan perbatasan Sidrap-Wajo.
Minggu pagi (6/7/2025), ia memimpin peninjauan lapangan bersama jajaran Forkopimda Sidrap di Desa Buntu Buangin, Belabelawae, hingga Dengengdengen, Kecamatan Pitu Riase.
Akses ini vital—karena jadi urat nadi penghubung warga dengan pusat aktivitas ekonomi dan distribusi hasil tani.
Dalam agenda yang dikemas penuh kekeluargaan, Letkol Inf. Awaloeddin tak hanya berdiri sebagai komandan, tapi juga sebagai pendengar.
Bersama Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif, S.I.P., M.M., ia menyusuri titik-titik jalan rusak, berdialog langsung dengan warga, kepala desa, dan tokoh masyarakat yang sehari-hari berjibaku melewati jalur terjal tersebut.
Peninjauan ini bukan sekadar simbolis. Di tengah suasana akrab, Letkol Inf. Awaloeddin menangkap betul betapa pentingnya perbaikan jalan bagi kehidupan masyarakat pedesaan.
Di wilayah yang dikepung pegunungan dan minim akses alternatif, kualitas infrastruktur menjadi penentu roda ekonomi dan mobilitas harian warga.
“Jalan ini bukan hanya penghubung antar desa, tapi juga penghubung harapan ekonomi warga. Kami hadir untuk memastikan perbaikannya benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Letkol Inf. Awaloeddin.
Selain Dandim 1420/Sidrap dan Bupati Sidrap, tampak pula para Kepala OPD, Camat Pitu Riase Andi Mukti Ali, para Kepala Desa se-Kecamatan Pitu Riase, serta personel TNI dari Koramil 1420-05/Dua Pitue yang turut menyukseskan giat ini.
Dalam sesi dialog terbuka, Letkol Inf. Awaloeddin bersama Forkopimda Sidrap menyerap langsung aspirasi masyarakat soal pentingnya pembangunan jalan.
Warga menyoroti dampaknya terhadap mobilitas harian, akses pendidikan bagi anak-anak, hingga kelancaran distribusi hasil tani.
Respon warga pun luar biasa—mereka merasa didengar, bukan sekadar ditonton dari kejauhan.
Salah satu warga Desa Belabelawae mengaku terharu dengan kehadiran Letkol Inf. Awaloeddin bersama forkopimda yang rela menembus jalur rusak demi menyapa warganya.
Menurut mereka, kedatangan Dandim 1420/Sidrap bersama forkopimda bukan cuma simbolik, tapi jadi bukti nyata bahwa perhatian pemerintah dan TNI benar-benar menyentuh lapisan paling bawah.
Kegiatan berjalan hingga sore, sekitar pukul 16.00 WITA, dalam suasana aman dan penuh keakraban.
Di akhir kunjungan, Letkol Inf. Awaloeddin menegaskan komitmennya: Kodim 1420/Sidrap siap all-out mendukung Pemkab untuk mempercepat pembangunan jalan di wilayah terpencil, demi pemerataan dan kemajuan infrastruktur Sidrap secara keseluruhan.
“Kami siap bersinergi dan turun langsung membantu bila diperlukan. Karena membangun Sidrap bukan hanya tugas satu pihak, tapi tanggung jawab bersama,” tegas Dandim.
Langkah Letkol Inf. Awaloeddin hari itu jelas bukan sekadar kunjungan seremonial. Ia hadir, melihat, mendengar, dan menyentuh langsung denyut persoalan masyarakat di garis depan.
Di tengah medan yang menantang, Dandim 1420/Sidrap ini menunjukkan bahwa kehadiran TNI tak hanya soal pengamanan wilayah, tapi juga soal keberpihakan terhadap akses dan keadilan infrastruktur.
Lewat komitmennya yang lugas dan responsif, Letkol Inf. Awaloeddin menegaskan bahwa pembangunan tak boleh lagi tertahan oleh jarak dan ketimpangan—karena di balik setiap ruas jalan rusak, ada harapan rakyat yang menunggu dijemput. (*)