Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Batiops Kodim 1420 Sidrap, Peltu Mahyuddin, langsung turun tangan memimpin karya bakti pembersihan saluran air di sekitar Asrama Kodim 1420/Sidrap, Selasa (22/07/25).
Aksi ini digelar di Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Majjelling Wattang, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, sebagai respons atas kekhawatiran terhadap potensi banjir dan munculnya wabah penyakit akibat saluran air yang tersumbat.
Tak hanya personel TNI, warga sekitar juga diajak bergotong royong dalam kegiatan yang berlangsung sejak pagi buta itu.
Lewat program rutin ini, Kodim 1420/Sidrap ingin menunjukkan kepedulian konkret terhadap kebersihan lingkungan, terutama di kawasan permukiman militer.
“Pembersihan saluran air ini sangat penting untuk mencegah penyumbatan yang bisa menyebabkan genangan air, serta menjadi sarang nyamuk penyebab penyakit seperti demam berdarah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar secara berkala demi menjaga kualitas hidup masyarakat sekitar dan menciptakan kondisi lingkungan yang lebih bersih dan nyaman.
Program ini juga sejalan dengan upaya preventif TNI dalam mengurangi risiko bencana lingkungan yang kerap terjadi akibat saluran air tersumbat, terutama saat musim hujan tiba.
Tak sekadar soal kebersihan, aksi yang digawangi Batiops Kodim 1420 Sidrap ini juga jadi ajang mempererat kedekatan antara TNI dan warga.
Kehadiran prajurit di tengah masyarakat membawa pesan bahwa keamanan dan kenyamanan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
Kolaborasi dalam membersihkan saluran air menjadi momentum membangun solidaritas, menciptakan lingkungan yang bukan hanya bersih secara fisik, tapi juga harmonis secara sosial.
Budaya gotong royong yang ditanamkan sejak dini akan menjadi fondasi kuat dalam menciptakan masyarakat yang peduli dan tanggap terhadap isu lingkungan.
Bagi Kodim 1420 Sidrap, kegiatan ini lebih dari sekadar rutinitas—ini adalah wujud nyata dari semangat kebersamaan dan komitmen menjaga wilayah tetap nyaman dan sehat.
Melalui langkah kecil seperti ini, dampak besar bagi masyarakat bisa tercipta secara berkelanjutan.
Kebersihan lingkungan, kata mereka, bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan panggilan gotong royong yang harus dijaga bersama. (*)