Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Babinsa Panca Lautang, Koptu Asis Tuwo, kembali turun ke lapangan memantau langsung kestabilan harga bahan pokok di Pasar Sentral Bilokka, Desa Corawali, Sidrap, Rabu (30/07/25). Kehadiran prajurit TNI dari Koramil 01/Panca Lautang ini menjadi bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat.
Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar dan stok di pasar tetap aman. Langkah sigap Babinsa Panca Lautang juga menyasar deteksi dini terhadap potensi gejolak harga yang bisa berdampak pada ekonomi warga.
Menurut Koptu Asis Tuwo, harga sejumlah komoditas di Pasar Bilokka terpantau relatif stabil. Meski ada kenaikan tipis di beberapa item, ia terus berkoordinasi dengan para pedagang demi menjamin ketersediaan barang pokok tetap terjaga.
“Kami dari Babinsa hadir untuk memastikan masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga yang wajar. Kegiatan ini juga sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal,” ujar Koptu Asis.
Tak sekadar memantau harga, Babinsa Panca Lautang, Koptu Asis Tuwo, juga aktif mengingatkan para pedagang agar menghindari praktik penimbunan barang dan tetap menjunjung tinggi kejujuran dalam berdagang.
Ia menekankan pentingnya etika dalam usaha demi menjaga ekosistem pasar yang sehat dan berkelanjutan bagi semua pihak, khususnya konsumen kecil.
Imbauan itu disampaikan langsung saat dirinya berinteraksi dengan para pelaku usaha di pasar, guna menjaga kestabilan suplai dan rasa aman di tengah masyarakat.
Dalam dialog santai namun penuh makna, ia juga mengajak pedagang menjadi mitra dalam menciptakan suasana jual beli yang adil dan transparan.
Langkah preventif yang dilakukan Babinsa Panca Lautang ini menjadi cerminan nyata hadirnya TNI di tengah dinamika ekonomi rakyat.
Dengan pendekatan humanis dan dialogis, ia menegaskan komitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam menjaga keseimbangan pasar dan menumbuhkan kepercayaan publik terhadap stabilitas harga serta peran aktif Babinsa dalam penguatan ketahanan sosial ekonomi. (*)