Lembata , Jurnal Polri.com – Angin kencang disertai gelombang laut yang cukup tinggi diperkirakan setiap tahun , kali ini mengakibatkan sebagian talud penahan ombak patah di pesisir pantai desa Babokerong, Kecamatan Nagawutun Kabupaten Lembata, Jumat , 18/10/2024) pukul 1.00 WITA
Kepala Desa Babokerong, Mohamad Ismaii kepada Media ini membenarkan bahwa, Patahan talud penahan ombak mulai dari Dusun A hingga dusun D sehingga kondisi ini berdampak pada ancaman rumah penduduk dan rumah ibadah seperti Masjid. Terhadap kondisi ini kata Dia , Telah mengerahkan seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong royong menimbun titik titik yang berlubang pada pinggiran talud yang terkikis, hal ini di lakukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya gelombang susulan. Ungkapnya.
Sementara untuk langkah selanjutnya, Pihaknya akan melaporkan kejadian ini kepada pemerintah Kecamatan dan kabupaten mudah mudahan bisa di atasi. Ujar Kades Babokerong.
Selain itu, Kondisi patahan talud ini mendapat respon masyarakat setempat mengatakan ,Talud penahan ombak di sepanjang pesisir pantai desa Babokerong dikerjakan beberapa tahun lalu memang tidak mudah rusak dan bisa bertahan dari ancaman abrasi karena pembuatan pondasi atau kovor talud lebih dari satu meter dalamnya. Katanya.
Namun dengan melihat kondisi talud seperti ini, kemungkinan tidak bisa bertahan lama, sebab ancaman abrasi setiap tahun sehingga sangat dikhawatirkan jika terjadi gelombang susulan bisa merobohkannya yang lain seperti halnya terjadi pada hari ini. Sambung Warga ini.
” Kejadian gelombang tinggi mulai dari jam 12 malam sampai jam 3 Dini hari, kami satu keluarga panik sekali melihat air laut mengalir di depan rumah. Mohon pemerintah segera perbaiki talud kami di desa Babokerong. Pintanya.
Kemudian menurut warga , Tiupan angin kencang di atas 40 Km per jam disertai ombak setinggi 2 – 4 meter di perairan laut Babokerong dapat membongkar talud penahan ombak di tepi pantai.
” sebaiknya pemerintah membuat dua jenis talud di pesisir pantai Babokerong yang berhadapan langsung ke laut lepas berupa talud pemecah ombak yang menjorok ke tengah laut, dan satu lagi talud penahan ombak di bibir pantai untuk melindungi pemukiman penduduk maupun infrastruktur dasar yang ada,” Ujar Warga.
Jurnalis/ Ahmad