Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Babinsa 07/Baranti Serka Anwar turun langsung ke Pasar Sentral Baranti, Desa Passeno, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Kamis (5/6/2025), demi memastikan harga bahan pokok tetap stabil di tengah fluktuasi pasar jelang H-1 hari raya Idul Adha.
Dengan seragam loreng dan senyum ramah, ia menyapa para pedagang sambil mencatat harga-harga kebutuhan pokok yang jadi perhatian utama warga.
Pemantauan yang dilakukan Babinsa 07/Baranti ini bukan sekadar rutinitas. Lewat pendekatan humanis dan komunikasi langsung, Serka Anwar ingin tahu pasti—apa yang naik, apa yang langka, dan bagaimana kondisi pasokan di lapangan.
Semua dilakukan demi menjaga kestabilan ekonomi lokal dan mencegah spekulasi harga yang bisa bikin masyarakat resah.
Serka Anwar menyampaikan, “kami melaksanakan pengecekan ketersediaan harga sembako secara langsung di pasar yang diadakan setiap hari. Pengecekan sembako ini, bertujuan untuk memantau perkembangan dari harga kebutuhan masyarakat di Pasar Sentral Baranti H-1 jelang Hari Raya Idul Adha.”
Babinsa 07/Baranti berinteraksi langsung dengan para penjual, menanyakan berbagai harga kebutuhan pokok baik itu beras, gula, minyak goreng, telur, daging, susu, bawang, cabe serta kebutuhan lainnya.
Dalam pengecekannya, Babinsa 07/Baranti juga memberikan pesan penting kepada para pedagang agar tidak melakukan penimbunan sembako dengan tujuan menjualnya mendekati Hari Raya Idul Adha.
Penimbunan bahan pokok dalam jumlah besar bukan sekadar permainan licik pasar—ini bisa jadi bumerang yang memukul kebutuhan dasar warga.
Begitu stok ditahan oleh segelintir oknum demi keuntungan pribadi, efeknya langsung terasa: harga merangkak naik, barang mulai langka, dan masyarakat kecil yang paling kena imbas.
Karena itulah, pemantauan seperti yang dilakukan Babinsa di lapangan jadi penting. Mereka memastikan rantai distribusi tetap lancar dan harga kebutuhan tetap masuk akal di kantong rakyat.
Kehadiran Babinsa 07/Baranti di tengah hiruk-pikuk Pasar Sentral Baranti bukan cuma disambut hangat para pedagang—tapi juga jadi pengingat bahwa stabilitas harga butuh kerja sama semua pihak.
Menjelang hari-hari besar keagamaan, langkah cepat seperti ini jadi tameng awal agar lonjakan harga tak sampai mencekik warga.
Bagi pedagang, kehadiran Babinsa bukan sekadar pemantau, tapi juga mitra yang peduli dengan denyut ekonomi rakyat kecil. (*)
