Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Peran Babinsa kembali menjadi sorotan publik. Di balik program Makan Bergizi Gratis yang digulirkan di Kabupaten Sidenreng Rappang, Selasa (05/08/2025), mereka hadir bukan sekadar mendampingi, tapi memastikan ribuan porsi makanan sampai ke tangan yang tepat — warga pelosok yang paling membutuhkan.
Tersebar di berbagai wilayah terjauh dan terpencil, sebanyak 10.994 penerima manfaat merasakan kehangatan dan kebermanfaatan program ini.
Mulai dari anak-anak sekolah hingga warga lanjut usia, semua menerima distribusi makanan sehat secara gratis.
Di garis depan, Babinsa dari Koramil jajaran Kodim 1420/Sidrap menjadi aktor penting yang tak terlihat di balik keberhasilan distribusi.
Mereka mengawal, memetakan medan, bahkan ikut mengangkut dan memastikan proses distribusi berjalan tepat waktu dan tepat sasaran.
Distribusi dilakukan dalam tiga gelombang: Pukul 07.30 WITA, 08.30 WITA, dan 09.00 WITA. Semuanya telah dirancang berdasarkan hasil survei lapangan, termasuk prediksi waktu tempuh dan kondisi rute distribusi.
Jarak tempuh terjauh untuk distribusi makanan mencapai 15 kilometer dengan estimasi waktu tempuh 25 menit, berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan oleh para pengemudi (driver) sebelumnya.
Dalam pelaksanaannya, makanan bergizi ini dikemas dalam ompreng stainless steel. Bukan tanpa alasan—kemasan ini dipilih demi menjaga kualitas, suhu, dan kebersihan makanan hingga sampai di tangan warga.
Program Makan Bergizi Gratis ini merupakan bagian dari strategi nasional ketahanan pangan sekaligus bentuk kehadiran negara dalam memenuhi hak dasar rakyat—akses pada makanan sehat.
TNI Angkatan Darat, dalam hal ini Kodim 1420/Sidrap, membuktikan bahwa pengabdian tidak melulu di barak atau perbatasan, tapi juga lewat sendok makan di tangan rakyat.
Lebih dari sekadar mengawal logistik, kehadiran Babinsa di tengah warga juga memperkuat hubungan emosional antara TNI dan masyarakat.
Sebuah wujud nyata dari doktrin kemanunggalan TNI-rakyat yang selama ini menjadi fondasi utama kekuatan pertahanan negara.
Di era digital dan ketidakpastian global seperti sekarang, isu ketahanan pangan dan perbaikan gizi menjadi prioritas.
Program ini menjadi jawaban strategis, dan Babinsa menjadi penggeraknya di level masyarakat tingkat bawah.
Babinsa, sekali lagi, menunjukkan bahwa pengabdian adalah kerja senyap yang berdampak nyata. Mereka bukan hanya menjaga perbatasan dan keamanan, tapi juga menjaga isi piring rakyat. (*)