Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Babinsa Koramil 1420-07/Baranti kembali gerak cepat! Jelang momen penting nasional, dua Babinsa andalan—Serka Anwar dan Sertu Mustakin—langsung menyambangi Pasar Manisa, Kelurahan Baranti, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, Kamis (8/5/2025). Mereka turun ke tengah keramaian pasar buat ngecek langsung harga-harga sembako dan pastikan stok bahan pokok tetap aman. Semua ini demi jaga kestabilan ekonomi warga biar nggak gonjang-ganjing jelang hari besar.
Dengan gaya santai tapi serius, Babinsa Koramil 1420-07/Baranti ngobrol langsung sama pedagang dan pembeli. Mereka cari tahu apa yang kurang, apa yang naik, dan gimana situasi lapangan sesungguhnya.
Bukan sekadar formalitas, aksi ini jadi bukti konkret kehadiran TNI di tengah rakyat—siap siaga bantu masyarakat dan pastikan dapur tetap ngebul.
Dalam pemantauan tersebut, harga sejumlah komoditas penting terpantau relatif stabil, meski beberapa bahan mengalami sedikit fluktuasi.
Harga Bahan Pokok Terkini di Pasar Manisa:
- Beras Premium: Rp 15.000/kg
- Ayam Ras: Rp 25.000/kg
- Telur Ayam Ras: Rp 50.000/rak
- Minyak Goreng Bimoli: Rp 28.000/liter
- Cabai Rawit Merah: Rp 60.000/kg
- Daging Sapi: Rp 130.000/kg
- Sayur-sayuran: Mulai Rp 5.000/ikat
Serka Anwar mengatakan bahwa pemantauan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Babinsa guna mendukung ketahanan pangan dan menekan inflasi daerah.
“Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait agar jika ada lonjakan harga atau kelangkaan bahan pokok, bisa segera diatasi,” ujarnya.
Sementara itu, para pedagang dan warga menyambut baik kehadiran Babinsa, yang dinilai memberi rasa aman dan kepastian atas kebutuhan pokok mereka.
Langkah sigap Babinsa Koramil 1420-07/Baranti bukan sekadar rutinitas—ini cermin nyata kepedulian TNI terhadap denyut ekonomi rakyat.
Aksi jemput bola ke pasar tradisional jadi bukti bahwa keamanan dan kesejahteraan bukan hanya soal jaga perbatasan, tapi juga soal harga cabai, beras, dan minyak goreng yang terjangkau untuk ibu rumah tangga.
Jika Babinsa Koramil 1420-07/Baranti sudah berdiri paling depan menjaga stabilitas harga, apakah kita sebagai warga sudah cukup peduli terhadap lingkungan ekonomi sekitar? Atau kita masih nyaman jadi penonton di tengah perjuangan diam-diam para penjaga pasar ini? (*)
