JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Langit cerah di Desa Teppo menjadi saksi nyata aksi hijau yang digagas Babinsa Koramil 1420-02/Tellu Limpoe, Koptu Herman Nur. Sabtu pagi, 14 September 2024, bersama anggota Polsek Tellu Limpoe, masyarakat desa, dan Badan Pengawas Kebakaran Lahan dan Hutan (BPKLH), Koptu Herman memimpin penanaman 10 batang bibit pohon mangga di lahan kosong milik warga. Ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan langkah nyata mendukung program penghijauan yang dicanangkan komando atas dan pemerintah.
Merajut Keseimbangan Alam
Dalam pernyataannya, Koptu Herman menegaskan bahwa penanaman ini adalah bagian dari upaya bersama menjaga lingkungan. “Menanam pohon itu bukan hanya soal menghijaukan lahan, tapi juga merajut keseimbangan alam,” ujarnya. Bibit mangga yang ditanam merupakan hasil okulasi, yang berarti harapan pohon-pohon ini akan tumbuh subur, memberikan buah, dan menjadi simbol keberlanjutan ekosistem desa. Menurut Herman, pohon-pohon produktif seperti mangga tak hanya membawa kesegaran bagi alam, tetapi juga memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Menghidupkan Semangat Gotong Royong
Tak hanya sekadar menanam pohon, Herman melihat kegiatan ini sebagai sarana mempererat silaturahmi dan menghidupkan kembali semangat gotong royong. “Gotong royong adalah budaya bangsa kita. Dengan bekerja bersama, kita menjaga bukan hanya alam, tapi juga nilai-nilai kebersamaan yang telah ada sejak lama,” tegasnya. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, aksi gotong royong seperti ini memberikan sentuhan hangat, menumbuhkan rasa memiliki terhadap alam dan desa.
Pohon Mangga, Harapan Masa Depan
Selain memberikan manfaat lingkungan, pohon-pohon mangga yang ditanam juga dianggap sebagai simbol harapan masa depan. “Mangga yang kita tanam hari ini mungkin butuh waktu untuk tumbuh dan berbuah, tapi kelak, buah-buah ini akan menjadi berkah bagi generasi mendatang,” ujar Herman dengan penuh harap. Bibit mangga yang dipilih adalah hasil okulasi, yang diyakini lebih kuat dan produktif. Dengan perawatan yang baik, pohon-pohon ini dapat memberikan hasil yang melimpah, baik secara ekonomi maupun ekologi.
Komitmen Berkelanjutan
Koptu Herman Nur menegaskan bahwa kegiatan ini bukanlah aksi satu kali. “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan program penghijauan ini berjalan secara berkelanjutan,” ungkapnya. Langkah ini merupakan bentuk komitmen Koramil 1420-02/Tellu Limpoe untuk terus berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam. Penanaman pohon ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam melawan perubahan iklim dan menjaga keseimbangan ekosistem lokal.
Mengakar di Hati Masyarakat
Bagi masyarakat Desa Teppo, kehadiran Babinsa dan para pemangku kepentingan dalam kegiatan ini memberikan harapan baru. Alam yang semakin hijau akan memberikan dampak positif, bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kehidupan sehari-hari warga. Dengan akar mangga yang mulai tertanam, desa ini tak hanya akan terlihat lebih asri, tetapi juga akan semakin menguatkan hubungan antara warga dan lingkungannya.
Sebagai penutup, Koptu Herman mengingatkan pentingnya kesadaran akan lingkungan. “Menanam pohon adalah investasi jangka panjang, bukan hanya untuk kita, tapi untuk anak cucu kita nanti,” tuturnya. Dengan semangat penghijauan ini, Babinsa dan masyarakat Desa Teppo berharap alam akan terus lestari, membawa manfaat dan berkah bagi semua. (*)