Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Babinsa Panca Rijang, Sertu Alimuddin, turun langsung ke tengah warga untuk memimpin aksi bersih-bersih selokan di Kelurahan Macorawalie, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap, Minggu (20/07/2025).
Aksi ini digelar sebagai respons konkret menghadapi musim hujan yang rawan banjir. Bekerja sama dengan pemerintah kelurahan dan warga sekitar, kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan secara gotong royong.
Dengan membawa skop dan semangat kebersamaan, Babinsa Panca Rijang bersama warga membersihkan saluran air yang selama ini tersumbat tumpukan sampah dan lumpur.
Tujuannya jelas: menciptakan lingkungan sehat, bebas genangan, dan tangguh menghadapi cuaca ekstrem.
Suasana penuh kekeluargaan itu memperlihatkan bagaimana pendekatan humanis Babinsa mampu membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat.
Sertu Alimuddin menyampaikan bahwa karya bakti ini adalah wujud nyata kepedulian TNI terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat binaan.
“Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga saluran air tetap bersih dan tidak tersumbat, terutama menjelang musim hujan,” ujarnya di sela kegiatan.
Babinsa Panca Rijang benar-benar tampil di garda terdepan saat karya bakti digelar di Kelurahan Macorawalie. Fokus utama kegiatan ini adalah mengembalikan fungsi saluran air yang tersumbat.
Mobil pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan untuk menyemprot dan meluruhkan lumpur membandel, sementara warga bersama Babinsa mengangkat kotoran dari dasar selokan, termasuk tumpukan sampah rumah tangga dan dedaunan yang lama menutupi aliran.
Tidak hanya Babinsa Panca Rijang, dukungan juga mengalir dari berbagai elemen. Lurah Macorawalie bersama perangkatnya turun langsung ke lapangan.
Tokoh masyarakat dan puluhan warga pun tak ragu ikut ambil bagian. Mereka membaur jadi satu kekuatan yang bergerak serentak membersihkan lingkungan, menunjukkan bahwa kolaborasi nyata antara TNI dan masyarakat bukan sekadar wacana.
Di bawah terik matahari yang menyengat, peluh mengucur dari wajah-wajah para peserta. Tapi semangat mereka tak luntur sedikit pun.
Meski harus berjibaku dengan lumpur dan bau tak sedap dari selokan, tak ada raut lelah yang tampak. Aksi ini jadi bukti bahwa kehadiran Babinsa Panca Rijang di tengah warga bukan hanya simbol keamanan, tapi juga motor penggerak kepedulian sosial yang nyata.
Menurut Lurah Macorawalie, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
“Kami mengapresiasi inisiatif Babinsa dan seluruh pihak yang terlibat. Ini bukan hanya soal membersihkan selokan, tapi juga membangun rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial,” ujar Lurah.
Bagi Babinsa Panca Rijang, aksi ini bukan cuma soal bersih-bersih semata. Lebih dari itu, ini adalah langkah nyata mencegah ancaman penyakit yang kerap datang dari lingkungan kumuh—mulai dari demam berdarah, diare, hingga gangguan pernapasan akibat genangan air dan sampah yang menumpuk.
Selokan yang lancar bukan hanya menjauhkan warga dari banjir, tapi juga dari bahaya tak kasat mata yang mengintai kesehatan.
Harapannya, semangat yang dibawa Babinsa Panca Rijang bersama warga ini bisa terus menyala, tak berhenti setelah kegiatan berakhir. Kebersihan lingkungan bukan agenda musiman, tapi kebiasaan harian yang harus ditanamkan.
Sebab, kawasan yang sehat dan nyaman hanya bisa tercipta kalau kesadaran untuk menjaga tetap hidup dalam tiap langkah masyarakatnya. (*)