JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Di antara hiruk-pikuk pembeli dan teriakan khas pedagang menawarkan dagangannya di Pasar Dongi, seorang pria berseragam loreng TNI terlihat menyusuri lapak demi lapak. Sabtu (19/04/2025)
Dialah Sertu Bustan, Babinsa dari Koramil 1420-05/Dua Pitue, yang tengah menjalankan tugas memantau ketersediaan dan harga sembako di Desa Dongi, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Menjelang hari besar keagamaan dan perubahan musim, harga bahan pokok kerap bergejolak.
Pemerintah bersama TNI berusaha mengantisipasi lonjakan harga yang bisa memicu keresahan masyarakat.
Di sinilah peran Babinsa jadi krusial—turun langsung ke pasar, menyentuh denyut nadi ekonomi rakyat.
“Pantauan seperti ini sangat penting, apalagi menjelang hari-hari besar. Kita ingin pastikan sembako tersedia dan harganya tetap terjangkau,” kata Sertu Bustan saat berbincang dengan seorang pedagang sayur.
Bukan cuma mencatat harga, Sertu Bustan juga berdialog langsung dengan para pedagang. Ia mendengar langsung keluhan, tantangan, sekaligus menyerap aspirasi para pelaku pasar.
Menurutnya, Babinsa bukan sekadar aparat pengawas, tapi juga jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.
“Kalau hanya mengandalkan laporan di atas kertas, kadang tidak mencerminkan kondisi lapangan. Kita harus lihat langsung dan dengar dari masyarakat,” ujarnya.
Kehadiran Sertu Bustan di pasar disambut positif oleh para pedagang. Salah satunya Ramlah, pedagang ayam potong, yang mengaku senang dengan perhatian Babinsa terhadap stabilitas harga.
“Bagus sekali kalau Babinsa sering turun begini. Kami pedagang jadi merasa dilindungi juga. Kalau ada yang main-main soal harga, bisa cepat ditindak,” ujar Ramlah.
Senada dengan itu, Haji Darwis, pedagang telur dan ikan, juga merasa terbantu.
“Kadang pembeli curiga kita naikin harga seenaknya. Kalau ada yang pantau begini, kan jelas harga pasar seperti apa. Kita juga jadi lebih tenang,” katanya sambil melayani pelanggan.
Dari hasil pemantauan, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Dongi terbilang stabil.
Meski ada beberapa komoditas yang naik, secara umum tidak sampai memberatkan masyarakat. Berikut daftar harga yang terpantau:
Beras
Biasa: Rp 12.000/kg
Kepala: Rp 14.000/kg
Premium: Rp 14.000/kg
Ketan Hitam: Rp 23.000/liter
Ketan Putih: Rp 15.000/liter
Ayam dan Ikan
Ayam Potong: Rp 60.000/ekor
Ayam Ras: Rp 40.000/ekor
Ayam Kampung: Rp 55.000/ekor
Bandeng: Rp 10.000/ekor
Cakalang: Rp 21.000/ekor
Layang: Rp 4.000/ekor
Ikan Teri Kering: Rp 15.000/liter
Telur dan Daging
Telur Ayam Ras: Rp 50.000/rak
Telur Kampung: Rp 60.000/rak
Telur Bebek Mentah: Rp 55.000/rak
Telur Bebek Asin: Rp 90.000/rak
Daging Sapi: Rp 125.000/kg
Sayuran dan Bumbu
Bawang Merah: Rp 35.000/kg
Bawang Putih: Rp 40.000/kg
Tomat: Rp 5.000/kg
Cabe Rawit Merah: Rp 55.000/kg
Cabe Merah Keriting: Rp 35.000/kg
Cabe Merah Besar: Rp 35.000–Rp 30.000/kg
Sayur: Rp 5.000/ikat
Lainnya
Gula Pasir: Rp 17.000/liter
Gula Merah: Rp 23.000/kg
Kedelai: Rp 12.000/kg
Kacang Tanah: Rp 30.000/kg
Kacang Hijau: Rp 17.000/kg
Tempe: Rp 5.000/biji
Terigu: Rp 11.000/kg
Minyak Goreng
Bimoli: Rp 21.000/liter
Kita: Rp 16.000/liter
Sania: Rp 27.000/liter
Curah: Rp 16.000/liter
Sertu Bustan menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
“Kalau kita rutin pantau, masyarakat nggak akan panik karena isu kelangkaan atau harga naik tiba-tiba. Itu yang kita jaga,” jelasnya.
Seluruh hasil pemantauan ini akan dilaporkan ke pihak terkait sebagai bahan evaluasi dan dasar pengambilan kebijakan pemerintah.
Di tengah naik turunnya harga pasar yang tak bisa ditebak, kehadiran sosok seperti Sertu Bustan memberi harapan dan rasa aman bagi para pedagang maupun pembeli.
Karena sejatinya, stabilitas pasar adalah bagian dari ketahanan bangsa. (*)