Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Babinsa Ramil Jajaran Kodim 1420/Sidrap kembali menyapa warga di waktu fajar. Kamis (19/6/2025) pagi, para Babinsa menyebar ke berbagai masjid di wilayah binaan masing-masing untuk melaksanakan Safari Subuh dan salat berjamaah bersama masyarakat.
Momen ibadah ini bukan hanya jadi rutinitas, tapi juga sarana komunikasi dan pembinaan spiritual yang menyatu langsung dengan denyut kehidupan warga.
Dengan hadir di tengah jemaah saat waktu masih gelap, Babinsa Ramil Jajaran Kodim 1420/Sidrap mampu membangun kedekatan yang lebih kuat.
Di sela-sela suasana khusyuk, mereka menyampaikan pesan-pesan moral dan motivasi, mengajak masyarakat untuk lebih rutin ke masjid sekaligus menjaga semangat gotong royong dan kebersamaan.
Cara ini dianggap ampuh menumbuhkan kesadaran spiritual serta membangun ketahanan sosial berbasis nilai keimanan.
Tak sekadar shalat subuh, Safari Subuh ini menjadi sarana pencerahan diri. Babinsa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus memperkuat iman dan takwa sebagai benteng dari perbuatan negatif.
Dengan cara ini, kehadiran TNI benar-benar dirasakan bukan hanya dalam aspek keamanan, tapi juga sebagai sahabat rohani masyarakat di lingkup terkecil kehidupan sehari-hari.
“Mari bersama-sama untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, semoga Allah SWT. meridhoi kita semua,” tutupnya.
Di ujung pagi yang masih basah oleh embun, langkah Babinsa Ramil Jajaran Kodim 1420/Sidrap meninggalkan jejak keteladanan yang membekas dalam hati warga.
Bukan sekadar patroli, kehadiran mereka di masjid-masjid menjadi simbol kehangatan TNI yang menyatu dalam denyut spiritual masyarakat.
Safari Subuh tak hanya menguatkan ikatan sosial, tapi juga menegaskan bahwa Babinsa Ramil Jajaran adalah garda terdepan dalam membina keimanan dan moralitas warga dari titik paling dasar: rumah ibadah.
Lewat pendekatan yang humanis dan menyentuh sisi rohani, Babinsa Ramil Jajaran Kodim 1420/Sidrap kembali menunjukkan bahwa pengabdian sejati tak selalu berseragam siaga—kadang hadir lewat sapaan lirih selepas doa subuh, di antara sajadah dan keheningan pagi.
Sebuah pengingat bahwa menjaga negeri tak hanya lewat senjata, tapi juga lewat sentuhan nurani yang membangkitkan harapan. (*)
