Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Dua Babinsa dari Koramil 1420-01/Panca Lautang, Sertu Rusli dan Sertu Isman, bikin heboh Pasar Sentral Bilokka!
Bukan karena operasi militer, tapi mereka turun langsung memantau harga sembako demi memastikan perut rakyat tetap kenyang tanpa bikin kantong bolong, Selasa (29/4/2025).
Langkah ini bukan basa-basi. Menjelang momen penting yang biasanya diiringi spekulasi harga, duo Babinsa ini menyisir tiap sudut pasar, dari lapak beras sampai penjual ikan, mencatat, bertanya, dan memastikan: stok aman, harga terkendali.
“Ini bagian dari tugas kami sebagai aparat teritorial. Jangan sampai ada permainan harga atau penimbunan nakal yang rugikan rakyat,” tegas Sertu Rusli dengan nada serius tapi bersahabat.
Pantauan mereka menunjukkan kondisi pasar masih terkendali. Tak ada lonjakan harga mencurigakan. Ini data lengkap yang mereka kantongi:
Beras: Premium Rp17.000/kg, Kepala Rp15.000/kg, Biasa Rp12.000/kg
Daging & Unggas: Ayam kampung Rp80.000/ekor, sapi Rp130.000/kg, broiler Rp45.000/ekor
Ikan: Bandeng Rp10.000/ekor, tuna Rp20.000/ekor, layang Rp8.000/ekor
Telur: Ayam ras Rp55.000/rak, kampung Rp80.000/rak, bebek asin Rp90.000/rak
Bumbu & Minyak: Cabe rawit Rp60.000/kg, bawang putih Rp45.000/kg, minyak goreng kemasan Rp17.500/liter
Tak cuma mencatat, Babinsa juga berdialog langsung dengan para pedagang dan pembeli. Responsnya? Positif banget!
“Alhamdulillah, stok aman. Kami tetap jual sesuai harga wajar. Kalau semua pihak saling bantu begini, pasar juga nyaman,” ucap seorang pedagang bumbu, Pak Rusdi.
Warga pun merasa dilindungi. Ibu Kasma (45), warga Desa Bilokka, mengaku senang harga belum melonjak.
“Saya jadi tenang belanja. Nggak takut tiba-tiba harga naik,” katanya sambil menenteng sayur dan telur.
Sertu Isman menambahkan, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan.
“Kami nggak mau masyarakat teriak baru aparat datang. Lebih baik kita cegah dari awal. Ini bentuk nyata Babinsa hadir di tengah kehidupan rakyat,” ujarnya.
Pemantauan ini jadi bukti kalau peran TNI, khususnya Babinsa, makin luas. Tak cuma soal keamanan, tapi juga ekonomi rakyat.
Tak ada rompi anti peluru, hanya rompi kemanusiaan: menjaga harga tetap bersahabat, memastikan pasar tetap stabil, dan rakyat tetap makan enak.
Ke depan, pemantauan harga ini bakal diperkuat lewat kolaborasi dengan dinas perdagangan dan instansi lainnya. Targetnya jelas: lawan inflasi, lindungi dompet rakyat! (*)















