Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Jumat pagi (25/4/2025), suasana Pasar Lawawoi di Kecamatan Watang Pulu sedikit berbeda. Di tengah lalu-lalang pembeli dan pedagang, hadir sosok berseragam loreng yang tak sekadar lewat—dia menyapa, mencatat, bahkan menawar harga.
Dialah Pelda Andi Akbar, Babinsa dari Koramil 1420-04/Watang Pulu, yang tengah melakukan pemantauan harga sembako secara langsung.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Ia memastikan bahwa harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat.
“Kalau kita biarkan harga naik tanpa kontrol, masyarakat yang paling kena dampaknya. Jadi kami pantau langsung ke lapangan,” tegas Andi saat ditemui di sela-sela aktivitasnya.
Dalam pemantauan tersebut, Andi mendatangi satu per satu pedagang—mulai dari penjual beras hingga sayuran. Ia mencatat harga komoditas strategis yang jadi perhatian utama pemerintah, mulai dari beras, daging, hingga cabai rawit merah.
Hasilnya cukup melegakan. Harga beras biasa tercatat Rp 12.000/kg, sedangkan beras ketan hitam mencapai Rp 23.000/liter. Untuk ayam broiler, pedagang mematok harga Rp 40.000 per ekor dan telur ayam ras di angka Rp 55.000 per rak.
Daging sapi dijual Rp 130.000/kg. Bawang merah Rp 30.000/kg, bawang putih Rp 40.000/kg, dan cabai rawit merah—komoditas yang kerap jadi biang kerok inflasi—bertengger di harga Rp 60.000/kg.
“Cabai memang agak tinggi, tapi belum masuk kategori rawan. Yang penting ketersediaan aman dan distribusinya lancar,” jelas Andi.
Kegiatan ini bukan hanya soal angka dan harga. Menurut Pelda Andi Akbar, langkah TNI—khususnya Babinsa—turun langsung ke pasar merupakan bentuk nyata dukungan terhadap upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Respons dari pedagang pun positif. Banyak yang mengaku senang karena keberadaan aparat seperti Babinsa menciptakan rasa aman dan memunculkan kepercayaan bahwa pasar tidak dibiarkan bergerak liar tanpa kontrol.
“Bagus kalau Babinsa ikut turun. Kami jadi merasa ada yang awasi dan peduli,” ungkap Ina, pedagang sembako di Pasar Lawawoi.
Andi menegaskan, pemantauan harga ini bukan kegiatan satu kali. Koramil 1420-04 akan terus menggelar pemantauan rutin, terutama saat mendekati momen-momen krusial seperti Ramadan, Lebaran, dan akhir tahun.
“Kalau harga bisa dijaga, masyarakat tenang, pasar pun tetap hidup,” tutupnya.
Dengan hadir langsung di tengah denyut pasar, Babinsa bukan hanya pengawal keamanan, tapi juga pengawal stabilitas ekonomi rakyat kecil. (*)















