Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Suasana hening selepas adzan Subuh di masjid-masjid Kabupaten Sidrap mendadak terasa hangat. Rabu (20/8/2025), para Babinsa Kodim 1420/Sidrap hadir di tengah masyarakat dalam agenda Safari Subuh, sebuah kegiatan yang bukan sekadar ibadah berjamaah, tapi juga jembatan hati antara prajurit TNI dan warga.
Kegiatan ini telah menjadi rutinitas pembinaan teritorial TNI Sidrap. Usai shalat Subuh berjamaah, para Babinsa tidak langsung beranjak, melainkan meluangkan waktu berdialog dengan warga.
Obrolan ringan tapi penuh makna itu membahas banyak hal, mulai dari aspirasi masyarakat, keresahan lingkungan, hingga semangat kebersamaan yang terus dijaga.
Menurut Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf Awaloedin, S.I.P, melalui para Babinsanya, Safari Subuh bukan sekadar ibadah.
“Melalui Safari Subuh ini, Babinsa tidak hanya beribadah bersama warga, tetapi juga membangun komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana aman, tenteram, dan harmonis di wilayah,” ungkapnya.
Warga pun tampak antusias menyambut kedatangan para Babinsa. Tidak sedikit yang merasa bangga karena TNI Sidrap mau duduk bersama, menyapa tanpa jarak, dan menunjukkan kepedulian nyata.
Mereka menyebut kegiatan ini sebagai wadah mempererat ukhuwah islamiyah sekaligus menghidupkan nilai kebersamaan yang semakin erat di era penuh tantangan.
Di banyak titik wilayah binaan, Safari Subuh terasa lebih dari sekadar rutinitas. Bagi warga, momen ini adalah bukti nyata bahwa TNI Sidrap hadir bukan hanya di medan tugas, tetapi juga di ruang spiritual dan sosial masyarakat.
Suasana hangat yang tercipta memberi rasa aman, tenteram, dan menambah keyakinan bahwa TNI senantiasa berdiri bersama rakyat.
Kehadiran TNI Sidrap lewat Safari Subuh juga diyakini mampu menciptakan lingkungan yang kondusif.
Dengan komunikasi yang intensif, segala persoalan di masyarakat dapat segera ditangkap sejak dini, lalu dicari jalan keluarnya bersama.
Hal ini tentu menjadi modal penting bagi terciptanya stabilitas di Sidrap yang mendukung jalannya pembangunan daerah.
Safari Subuh akhirnya menjadi simbol harmoni. Di balik doa-doa yang terucap, ada tekad kuat untuk terus merawat sinergitas antara TNI Sidrap dengan rakyatnya.
Bagi warga, kegiatan ini bukan hanya tentang ibadah, melainkan tentang kehangatan, kebersamaan, dan keyakinan bahwa TNI dan masyarakat adalah satu tubuh yang tak terpisahkan. (*)
