JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Dalam bayang-bayang pentas politik yang kian memanas, Polres Sidrap mengambil langkah penuh perhitungan. Menjelang debat terbuka pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sidrap di Gedung Aula Kantor SKPD, Minggu pagi yang tenang itu berubah menjadi medan siaga. Minggu (27/10/2024)
Sebanyak 175 personel, dari berbagai unit, berdiri tegak mengawal setiap sisi, mengemban tugas besar menjaga ketertiban dan kelancaran acara politik yang dinanti.
Di bawah komando Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H., misi pengamanan ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah bukti komitmen Polres Sidrap untuk menciptakan suasana aman selama tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 berlangsung.
“Kami tak ingin ada celah bagi siapa pun yang berniat mengganggu ketenangan acara ini,” tegas Kapolres, memberikan pesan lugas tentang pentingnya kedamaian dalam pesta demokrasi ini.
Untuk menjaga harmoni, Polres Sidrap tak hanya menempatkan personel di sekitar aula. Setiap sudut area, baik di dalam maupun di luar, serta posko pemenangan calon, diselimuti penjagaan ketat. Kapolres menjamin pengamanan maksimal, memastikan jalannya debat berlangsung tanpa gangguan.
Ini adalah momentum bagi masyarakat Sidrap untuk menyaksikan pemimpin masa depan mereka bertukar gagasan dalam suasana yang aman dan damai.
Di balik ketegasan pengamanan, ada strategi yang dirancang dengan cermat. Personel disebar di titik-titik strategis, dengan tim gabungan dari Sat Sabhara, Sat Lantas, Sat Intelkam, Sat Reskrim, serta staf Polsek jajaran, siap siaga.
Mereka bersiap mengantisipasi potensi kericuhan dan meredam segala bentuk provokasi, menjaga agar debat tak sekadar menjadi ajang politik, tetapi sarana edukasi yang damai dan membangun.
Langkah ini mengundang apresiasi masyarakat Sidrap. Mereka merasa lebih aman dan tenang, tanpa khawatir akan gangguan yang mungkin mengusik acara debat.
Kehadiran Polres Sidrap bagaikan tameng yang memastikan suara rakyat dapat mengalir tanpa hambatan, mendorong semangat memilih dengan jernih dan tanpa tekanan.
Kapolres pun tak lupa mengimbau pendukung masing-masing calon untuk menjaga ketertiban dan menghindari tindakan yang dapat memicu suasana tak kondusif. Harapannya, debat terbuka ini dapat menjadi wadah edukasi politik yang positif, bukan arena provokasi.
“Ini saatnya kita dewasa dalam berdemokrasi,” ujarnya, seolah menekankan bahwa Sidrap layak menjadi contoh bagi daerah lain.
Dengan 175 personel yang berdiri sigap dan harapan besar yang terselip di hati, Polres Sidrap membangun benteng bagi pesta demokrasi yang damai.
Debat terbuka ini bukan hanya soal siapa yang akan terpilih, tapi juga tentang menguatkan Sidrap sebagai kota yang aman, bersatu, dan teguh dalam menjaga nilai demokrasi yang sesungguhnya. (*)