JURNALPOLRI.MY.ID, Bulukumba – Pemerintah Kabupaten Bulukumba berkomitmen untuk mencapai status Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Madya pada tahun 2024. Setelah meraih penghargaan KLA tingkat Pratama pada tahun 2023, Pemkab Bulukumba kini mengintensifkan upayanya dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan indikator-indikator yang diperlukan.
Untuk mewujudkan target ini, Pemkab Bulukumba mengadakan coaching clinic guna mengoptimalkan inputan data dan dokumen pada aplikasi Evaluasi Mandiri Kabupaten Layak Anak (EM-KLA). Acara ini diadakan selama dua hari, yaitu pada 21-22 Juni 2024, dan melibatkan penanggung jawab KLA dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, lembaga masyarakat, serta stakeholder lainnya.
Acara coaching clinic tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, di ruang rapat Sekretariat Daerah Bulukumba pada Jumat, 21 Juni 2024. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Edy Manaf didampingi oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bulukumba, dr Wahyuni.
Dalam sambutannya, dr Wahyuni mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh OPD, instansi vertikal, dan stakeholder yang telah bekerja keras dalam proses penginputan data dan dokumen. Ia berharap kolaborasi yang solid ini dapat membawa Bulukumba naik ke tingkat KLA yang lebih tinggi pada tahun ini.
“Tahun lalu kita sudah mencapai Kabupaten Layak Anak tingkat Pratama. Semoga tahun ini, Bulukumba bisa naik level menjadi Kabupaten Layak Anak tingkat Madya,” kata dr Wahyuni.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Layak Anak adalah kabupaten atau kota yang memiliki sistem pembangunan berbasis hak anak. Hal ini dilakukan melalui integrasi komitmen dan sumber daya dari pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program, dan kegiatan. Tujuannya adalah untuk menjamin terpenuhinya hak dan perlindungan anak.
“Upaya optimalisasi inputan data dan dokumen ini akan berakhir pada 28 Juni 2024. Kami harus memastikan bahwa data dan dokumen yang telah diinput memenuhi 24 indikator pertanyaan dengan 9 komponen kunci pada 5 klaster, termasuk Dekela Kelana (Desa/Kelurahan Layak Anak dan Kecamatan Layak Anak),” jelas dr Wahyuni.
Selain dr Wahyuni, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP2KBP3A, Irmayanti Asnawi, juga mengungkapkan optimismenya bahwa Bulukumba dapat mencapai target yang lebih tinggi tahun ini.
“Semoga tahun ini kita naik peringkat, aamiin,” ujar Irmayanti Asnawi dengan penuh harap. “Semoga nilai bisa kita tingkatkan dengan kolaborasi, kerja sama, dan kerja cerdas yang solutif,” tambahnya.
Acara coaching clinic tersebut juga menghadirkan narasumber berpengalaman, yaitu Rosniaty, yang merupakan fasilitator KLA Provinsi. Kehadiran narasumber ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan panduan yang lebih mendalam mengenai strategi optimalisasi inputan data dan dokumen dalam aplikasi EM-KLA.
Dalam konteks yang lebih luas, pencapaian Kabupaten Layak Anak tingkat Madya akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak di Bulukumba. Status ini akan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan terpenuhinya hak-hak anak serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak di daerah tersebut.
Pemkab Bulukumba juga berencana untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk instansi vertikal, lembaga masyarakat, dan dunia usaha, untuk mewujudkan target ini. Pendekatan yang inklusif dan komprehensif diharapkan dapat memastikan keberlanjutan program-program yang telah dijalankan serta mencapai hasil yang optimal.
Sebagai langkah nyata, Pemkab Bulukumba akan terus memonitor dan mengevaluasi setiap perkembangan yang terjadi. Dengan demikian, setiap upaya yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan hasil yang diharapkan.
Dengan semangat dan kerja sama yang kuat, Bulukumba optimistis dapat meraih status Kabupaten Layak Anak tingkat Madya pada tahun 2024, menjadikan daerah ini sebagai tempat yang lebih baik bagi generasi muda untuk tumbuh dan berkembang dengan aman dan bahagia. (*)
