JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Malam telah berganti dini hari, namun di pematang sawah Desa Timoreng Panua, Kecamatan Panca Rijang, aktivitas tak juga mereda.
Mesin panen terus menderu, lampu kendaraan menerangi tumpukan karung gabah, dan para petani masih sibuk menimbang hasil panen.
Di tengah mereka, berdiri seorang pemimpin yang tak segan turun langsung ke lapangan—Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif.
Usai menghadiri Safari Ramadan di Desa Sipodeceng, Kecamatan Baranti, Jumat (21/3/2025) malam, Bupati Syaharuddin tak langsung pulang istirahat.
Sekitar pukul 00.37 WITA, ia memilih mendatangi sawah, menyaksikan langsung perjuangan petani mengumpulkan hasil panennya.
Dalam balutan udara malam yang dingin, Bupati Syaharuddin berbaur dengan para petani dan pedagang.
Ia bertanya satu per satu, mencatat harga gabah, dan memastikan serapan hasil panen berjalan baik.
Di bawah sinar senter kepala, ia mendapati hasil panen malam itu mencapai 55 karung atau sekitar 7 ton, dengan harga gabah Rp6.800 per kilogram.
“Saya memantau panen dan mengontrol serapan gabah. Alhamdulillah, hasilnya mantap,” ujar Syaharuddin dengan senyum puas.
Tak hanya sekadar datang, Syaharuddin benar-benar menyelami kondisi petani. Ia mendengar langsung keluhan mereka, membahas soal harga, dan memastikan mereka tidak dirugikan oleh tengkulak atau permainan pasar.
Kehadiran seorang pemimpin di waktu yang tak biasa membuat para petani antusias dan merasa diperhatikan.
Banyak yang tak menyangka Bupati akan hadir langsung di sawah pada jam-jam seperti ini.
“Biasa kalau panen tengah malam begini, kami cuma kerja sendiri-sendiri. Tapi kali ini, Pak Bupati ada di sini bersama kami. Rasanya beda,” ujar seorang petani dengan senyum lelah namun penuh semangat.
Seiring waktu berjalan, karung-karung gabah mulai terangkut satu per satu. Malam semakin larut, namun di pematang sawah itu, semangat para petani tetap menyala.
Mereka tahu, ada pemimpin yang siap turun langsung, mendengar, dan memastikan kesejahteraan mereka tetap terjaga. (*)