Example floating
Example floating
banner 970x200
Blog

Dugaan Skandal Hukum Baru: Dugaan Bukti Palsu dan Perlakuan Tidak Manusiawi Kasus Antonius anak dari Lukminto di Pengadilan Negeri Cianjur

32
×

Dugaan Skandal Hukum Baru: Dugaan Bukti Palsu dan Perlakuan Tidak Manusiawi Kasus Antonius anak dari Lukminto di Pengadilan Negeri Cianjur

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.COM – TASIKMALAYA – Kasus yang menimpa Antonius semakin menguak kejanggalan yang mengarah pada dugaan manipulasi bukti dan pelanggaran prosedur hukum yang serius. Sidang yang digelar kemarin, 28 Oktober 2024, kembali menyoroti sejumlah kejanggalan yang menghebohkan publik, Rabu, 29 Oktober 2024.

 

banner 300x600

Menurut Lydia Oktavia, adik kandung terdakwa mengungkapkan adanya indikasi kuat bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh jaksa penuntut umum (JPU) tidak dapat diandalkan.

 

Lydia Oktavia selaku adik kandung terdakwa menyampaikan “Saya menemukan banyak  ketidaksesuaian dalam bukti-bukti elektronik yang diajukan oleh pihak jaksa. Mulai dari proses penyitaan yang tidak sesuai prosedur, hingga ketidakcocokan waktu unggahan dengan waktu penahanan kakak saya”.

 

Dugaan Visum Palsu dan Dugaan Pelanggaran Prosedur Medis

 

Lebih mengejutkan lagi, Lydia Oktavia, mengungkapkan adanya dugaan pemalsuan visum psikiatri yang digunakan untuk mendukung dakwaan terhadap Antonius.

 

“Pihak penyidik menggunakan hasil pemeriksaan kejiwaan dari RS Sartika Asih Bandung sebagai dasar untuk menilai kondisi mental Antonius. Namun, kami menemukan bahwa prosedur pemeriksaan yang dilakukan sangat menyimpang dari peraturan yang berlaku,”terangnya.

 

“pemeriksaan kejiwaan yang dilakukan terhadap Antonius hanya berupa wawancara singkat dan penggunaan skala penilaian SCL-90. “Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 77 Tahun 2015, pemeriksaan kejiwaan harus dilakukan secara komprehensif, termasuk wawancara mendalam, pengamatan perilaku, dan pemeriksaan fisik. Yang lebih mengejutkan pihak rumah sakit diduga mengirimkan pesan WhatsApp kepada saya sebagai adik terdakwa yang berisi informasi palsu bahwa Antonius pernah mendapat obat olanzapine dan ativan. Padahal, faktanya Antonius tidak pernah dirawat di rumah sakit tersebut dan hanya menjalani pemeriksaan singkat. “Ini adalah tindakan yang sangat tidak profesional dan melanggar kode etik kedokteran,” tegas Lydia

 

Dampak terhadap Proses Hukum dan Kemanusiaan ;

 

Tindakan manipulasi bukti dan pelanggaran prosedur medis ini berpotensi sangat merugikan Antonius. Jika dibiarkan, hal ini dapat berujung pada sebuah vonis yang tidak adil. Selain itu, kasus ini juga mengungkap adanya praktik-praktik yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku di negara kita, terang  Lydia pula.

 

Sementara  Advokat Donny Andretti, S.H., S.Kom., M.Kom., C.Md. dari Firma Hukum Subur Jaya FERADI WPI, juga menyampaikan bahwa Kondisi keluarga terdakwa Antonius saat ini  juga sangat memprihatinkan. Ibunda Antonius yang semula dalam kondisi sehat, kini mengalami penurunan kesehatan yang signifikan akibat tekanan mental yang dialaminya.

 

“Ibu saya sangat terpukul dengan kejadian ini. Saya khawatir beliau tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi,” ungkap Lydia adik terdakwa dengan nada sedih.

 

Tuntutan Keadilan ;

 

Kasus Antonius menjadi sorotan publik karena adanya dugaan ketidakadilan yang terjadi. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat diselesaikan secara adil dan transparan. Semua pihak terkait, baik kepolisian, kejaksaan, maupun lembaga peradilan, diharapkan dapat bekerja sama untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi Antonius dan keluarganya.

 

Pertanyaan yang Perlu Dijawab :

 

Bagaimana bisa terjadi kesalahan-kesalahan prosedur yang begitu fatal dalam penanganan kasus ini?

Siapa yang bertanggung jawab atas pemalsuan visum psikiatri dan pengiriman pesan WhatsApp yang berisi informasi palsu?

Apakah ada pihak lain yang terlibat dalam skandal ini?

Apa langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini?

Bagaimana nasib Antonius dan keluarganya setelah kasus ini terungkap?

 

Kasus Antonius menjadi sebuah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan. Kita harus terus mengawasi perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan.

 

Pewarta : Yats

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *