JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Suasana penuh semangat membara di Jl. Saoraja, Dusun 3, Desa Kalosi, Selasa (10/12/2024), ketika Batuud Ramil 1420-05/Dua Pitue, Pelda Rusdi, bersama para Babinsa dan Ketua Gapoktan, bahu-membahu memprakarsai kegiatan pembersihan saluran irigasi tersier.
Sepanjang 200 meter saluran yang tertutup oleh sampah dan tanah pendangkalan, kini kembali digelorakan menjadi jalur kehidupan bagi sawah-sawah di Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap.
Dengan cangkul di tangan dan tekad yang tak tergoyahkan, para Babinsa bersama anggota kelompok tani tampak bekerja tanpa lelah.
Mereka mengangkat sampah, mengeruk tanah, dan menyulap irigasi yang nyaris mati menjadi aliran air yang segar kembali.
“Kegiatan ini bukan sekadar membersihkan, tapi menanam benih harapan. Irigasi adalah nadi persawahan. Kalau irigasi tersumbat, sawah-sawah ini pun akan mati pelan-pelan,” ujar Pelda Rusdi dengan suara tegas namun penuh kepedulian.
Di sela-sela hiruk pikuk kerja bakti, Pelda Rusdi menyampaikan himbauan yang menggugah kesadaran warga. Ia mengingatkan bahwa kebersihan irigasi adalah tanggung jawab bersama.
“Setelah ini, mari kita rawat apa yang sudah kita bersihkan. Air ini menghidupi kita, maka kita pun harus menjaga agar ia tetap mengalir tanpa hambatan,” ungkapnya, seolah menyampaikan pesan dari alam yang sering kali terlupakan.
Kehadiran Kepala Desa Kalosi di tengah kegiatan ini menambah kehangatan suasana. Ia tak segan melontarkan apresiasi kepada para Babinsa atas dedikasi yang luar biasa.
“Pendampingan dari TNI, terutama Babinsa, benar-benar memberikan motivasi besar bagi kami. Perhatian seperti ini adalah bentuk cinta terhadap desa, yang tak ternilai harganya,” katanya dengan mata yang berbinar penuh rasa bangga.
Bagi anggota kelompok tani, kerja bakti ini bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga sebuah kebangkitan.
“Kami merasa sangat terbantu. Air yang mengalir lancar akan membuat hasil panen lebih baik. Ini bukan hanya tentang sawah, ini tentang masa depan kami,” ujar salah satu anggota dengan nada penuh optimisme.
Kegiatan pembersihan ini tak hanya menjadi aksi fisik, tetapi juga simbol kebersamaan. Babinsa, perangkat desa, dan warga menyatu dalam semangat gotong royong, mengalirkan energi positif ke seluruh penjuru desa.
Saluran irigasi yang kini bersih kembali menjadi saksi bahwa tangan-tangan yang bekerja dengan ikhlas mampu menciptakan keajaiban.
Dengan tuntasnya pengerukan sepanjang 200 meter, air kini mengalir tanpa rintangan, membawa kehidupan bagi ratusan hektar sawah di Desa Kalosi.
Inilah bukti nyata bahwa gotong royong adalah kekuatan yang mampu menggerakkan dunia, dimulai dari aliran kecil yang menghidupkan. (*)
