JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Pagi itu, Pasar Lawawoi di Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, tampak ramai seperti biasa.
Deretan kios dan lapak pedagang dipenuhi pembeli yang menawar harga. Aroma rempah bercampur dengan bau ikan segar, sementara pedagang dengan suara lantang menawarkan dagangannya.
Namun, di tengah kesibukan itu, ada pemandangan berbeda. Beberapa pria berseragam loreng tampak menyusuri pasar, mencatat harga, dan berdialog dengan para pedagang.
Mereka adalah Danramil 1420-04/Wattang Pulu bersama Babinsa Serma Musair dan Koptu Hantoris, yang turun langsung untuk memantau harga sembako pada Selasa (11/3/2025).
Kehadiran mereka bukan tanpa alasan. Di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok yang terus terjadi, pemantauan ini dilakukan untuk memastikan harga tetap dalam batas wajar dan terjangkau oleh masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga yang tidak terkendali,” ujar Danramil 1420-04/Wattang Pulu.
Pemantauan ini juga melibatkan Kepala Pasar Lawawoi, Muhammad Rusdin, S.H., serta Kepala Keamanan Pasar, Ladalle.
Bersama, mereka berkeliling pasar, berbincang dengan pedagang, dan mencatat perkembangan harga sembako dari hari ke hari.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa beberapa jenis beras mengalami kenaikan harga.
Harga beras premium kini menyentuh Rp17.000/kg, sementara beras kepala mencapai Rp14.000/kg dan beras biasa Rp12.000/kg.
Kenaikan ini tentu menjadi perhatian, mengingat beras adalah kebutuhan utama masyarakat.
Namun, beberapa komoditas lainnya relatif stabil. Harga minyak goreng, telur, dan sebagian besar jenis ikan tidak mengalami lonjakan signifikan.
Berikut beberapa harga yang terpantau di Pasar Lawawoi:
– Beras: Premium Rp17.000/kg, Kepala Rp14.000/kg, Biasa Rp12.000/kg
– Daging: Sapi Rp130.000/kg
– Telur: Ayam Ras Rp55.000/rak, Ayam Kampung Rp80.000/rak
– Minyak Goreng: Bimoli Rp21.000/liter, Minyakita Rp15.000/liter
– Sayuran & Bumbu: Cabai Rawit Rp30.000/kg, Tomat Rp25.000/kg, Bawang Putih Rp50.000/kg
Seorang pedagang beras, Haji Ambo, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini sudah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir.
“Stok memang ada, tapi harga dari distributor naik. Mau tidak mau kami ikut menyesuaikan,” ujarnya.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga yang tengah berbelanja mengaku mulai mencari alternatif yang lebih murah.
“Biasanya beli beras premium, sekarang coba beras kepala. Yang penting masih bisa makan,” katanya.
Menanggapi kondisi ini, Danramil 1420-04/Wattang Pulu menegaskan bahwa pemantauan harga akan dilakukan secara berkala.
“Kami ingin memastikan bahwa harga tetap terkendali dan tidak ada permainan harga yang merugikan masyarakat,” tegasnya.
Selain pemantauan, pihak Koramil juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga yang lebih besar.
Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, peran aktif aparat seperti ini memberikan rasa tenang bagi masyarakat. Pemantauan langsung di pasar tidak hanya menjadi alat pengawasan, tetapi juga bentuk kepedulian agar harga sembako tetap terjangkau.
Dengan langkah ini, diharapkan stabilitas harga kebutuhan pokok di Sidrap dapat terus terjaga, sehingga masyarakat tetap bisa berbelanja dengan nyaman tanpa terbebani lonjakan harga. (*)