Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID — Langkah Hj. Dira, warga lanjut usia, menggetarkan hati personel Polres Sidrap, Jumat (9/5/2025). Pagi itu, di bawah terik matahari, Hj. Dira datang seorang diri ke Mapolres Sidrap untuk membuat laporan penting.
Meski tubuhnya renta dan langkahnya goyah, semangatnya tak surut. Dengan wajah penuh tekad, ia menuju ruang SPKT—membuktikan bahwa keberanian tak mengenal usia.
Apa yang membuat nenek ini bersikeras datang sendiri? Cerita di balik kunjungannya mengalirkan keharuan sekaligus tamparan empati.
Melihat kondisi tersebut, tanpa menunggu lama, personel Polres Sidrap langsung sigap mengambil kursi roda dan membopong Hj. Dira dengan penuh hormat dan kehati-hatian menuju loket pelayanan.
“Terima kasih Pak Polisi,” ucap Hj. Dira dengan senyum haru, yang sontak membuat suasana di sekitar menjadi emosional. Tindakan ini menuai pujian dari warga yang kebetulan berada di lokasi.
Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H, S.I.K., M.H. menyampaikan bahwa pelayanan prima kepada masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas, merupakan bagian dari komitmen Polres Sidrap dalam mewujudkan Polri yang Presisi, humanis, dan responsif.
“Ini bukan sekadar tugas, tapi panggilan hati. Kepedulian adalah wajah sejati dari pelayanan,” ujar Kapolres.
Tindakan kecil namun bermakna besar ini menjadi cermin bahwa Polres Sidrap tak hanya bergerak di jalur penegakan hukum, tetapi juga hadir dengan empati, menyentuh sisi-sisi kemanusiaan yang kerap terabaikan.
Dalam senyapnya langkah Hj. Dira, tergambar jelas bahwa setiap warga, tak peduli usia, tetap berhak mendapat perlindungan dan perhatian.
Namun, jika Hj. Dira yang renta saja berani melangkah sendiri demi mencari keadilan, lalu ke mana hati nurani kita saat melihat sesama terabaikan? Bukankah sudah saatnya kita bertanya: siapa yang akan menggenggam tangan-tangan rapuh itu, kalau bukan kita sendiri? (*)