JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Di bawah terik matahari, deru cangkul dan suara air mengalir kembali menggema di Desa Tonrong Lautang, Kecamatan Baranti, Sidrap.
Pagi itu, Senin (10/03/2025), Babinsa Koramil 1420-07/Baranti bersama warga turun langsung ke saluran irigasi yang mulai tersumbat. Mereka bahu-membahu membersihkan sampah dan rumput liar yang menghambat aliran air menuju sawah para petani.
Dipimpin oleh Sertu Pirdaus, kerja bakti ini bukan sekadar gotong royong biasa. Ini adalah upaya nyata dalam menjaga ketahanan pangan desa.
“Kalau air tersumbat, sawah bisa kekeringan. Kalau sawah kering, panen bisa gagal. Makanya, irigasi ini harus kita jaga bersama,” tegasnya sambil mengayunkan cangkulnya ke tanah yang mulai gembur.
Di sela-sela aktivitas, tampak beberapa petani tersenyum puas. Basri (47), seorang petani setempat, mengaku lega melihat irigasi kembali lancar.
“Beberapa minggu ini air ke sawah tersendat. Padi mulai layu. Syukur sekarang air bisa mengalir lagi,” ujarnya sambil mengangkat ranting yang tersangkut di aliran air.
Kondisi irigasi yang kurang terawat menjadi perhatian utama Babinsa. Sertu Pirdaus menegaskan bahwa air adalah urat nadi pertanian.
“Kalau ingin panen maksimal, air harus lancar. Ini bukan cuma tugas pemerintah, tapi kita semua,” tambahnya dengan penuh semangat.
Setelah beberapa jam bekerja, saluran irigasi kembali bersih. Air yang semula tersendat kini mengalir bebas ke lahan pertanian.
Kerja bakti ini bukan hanya tentang membersihkan irigasi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan.
Dengan irigasi yang kembali lancar, harapan petani untuk hasil panen yang melimpah pun semakin besar.
Ketahanan pangan di Kecamatan Baranti kini semakin kokoh, berkat tangan-tangan kuat yang tak segan turun ke lumpur demi masa depan pertanian yang lebih cerah. (*)