Pamona Barat, JURNALPOLRI.MY.ID – Langkah tak biasa datang dari aparat kepolisian. Polsek Pamona Barat, yang selama ini identik dengan tugas menjaga keamanan dan ketertiban, kini turun langsung ke tanah, menyatu dengan lumpur dan benih, demi menghidupkan harapan ketahanan pangan.
Pada Rabu pagi, 1 Oktober 2025, Desa Toinasa, Kecamatan Pamona Barat, menjadi saksi peristiwa bersejarah. Di lahan perkebunan milik Pdt. Nicholas Ladjamba, S.Th., jajaran Polsek Pamona Barat bersama pemerintah desa, penyuluh pertanian, dan masyarakat, melaksanakan penanaman jagung serentak kuartal IV.
Suasana hangat penuh semangat gotong royong menyeruak, menghadirkan pesan: keamanan dan kesejahteraan rakyat bisa berjalan bergandengan.
#Polsek Pamona Barat Turun ke Sawah
Kapolsek Pamona Barat, IPTU I Made Suparta, tampil tegas namun penuh empati. Dalam sambutannya ia menegaskan, kegiatan ini bukan seremonial semata.
“Ini langkah nyata Polri dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus mendorong kemandirian masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, jagung yang ditanam hari ini menjadi simbol harapan baru. Polri tidak sekadar menjaga keamanan, tetapi juga hadir langsung di tengah rakyat, memastikan dapur tetap mengepul.
#Sinergi Lintas Sektor
Sambutan dari Sekretaris Desa Toinasa, Yulius Kayupa, memperkuat makna kegiatan ini. Ia mengungkapkan, meski Dana Desa sebagian besar dialokasikan untuk peternakan, sektor pertanian tetap menjadi denyut nadi warga yang mayoritas petani.
“Kami bersyukur atas perhatian Polsek Pamona Barat. Kehadiran mereka memberi motivasi besar, dan semoga hasilnya benar-benar dinikmati masyarakat,” katanya.
Sementara itu, pemilik lahan, Pdt. Nicholas Ladjamba, S.Th. tak bisa menutupi rasa harunya. Lahan tidur yang selama ini terbengkalai kini kembali hidup.
“Terima kasih kepada Polsek Pamona Barat dan penyuluh pertanian. Jagung ini kami tanam tumpangsari dengan coklat. Semoga panen ke depan menjadi berkat bagi semua,” ujarnya.
PPL Marice Kopalit menambahkan, pihaknya akan terus bersinergi dengan Polsek Pamona Barat.
“Kami tidak hanya memberi penyuluhan, tapi juga mendampingi agar jagung benar-benar tumbuh optimal. Ini kerja bersama,” tuturnya.
#Harapan di Ladang Jagung
Kegiatan penanaman dilakukan di lahan seluas 30 are dengan menggunakan benih jagung hibrida F1 bisi-2. Tampak personel Polsek Pamona Barat, penyuluh pertanian, hingga masyarakat, bergantian menanam benih.
Suasana penuh semangat menandai dimulainya perjalanan panjang menuju panen.
Kapolsek IPTU I Made Suparta menegaskan, sinergi ini sejalan dengan arahan Presiden terkait ketahanan pangan nasional.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Polsek Pamona Barat bukan hanya pengayom dalam arti sempit, tapi juga penggerak kesejahteraan rakyat. Keamanan dan pangan adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan,” ujarnya penuh tekanan.
#Lebih dari Sekadar Tugas
Kepolisian Sektor Pamona Barat berharap kegiatan ini menjadi agenda berkelanjutan. Jagung bukan hanya tanaman, tapi juga simbol persatuan, kerja keras, dan kemandirian. Di tengah ancaman krisis pangan global, langkah kecil dari Pamona Barat ini bisa menjadi inspirasi.
Bagi warga, kehadiran polisi di ladang adalah pemandangan yang menenangkan. Mereka melihat bahwa aparat bukan hanya penjaga jalanan, tetapi juga sahabat di sawah.
“Inilah wajah baru Polsek Pamona Barat. Tidak sekadar patroli, tapi juga menanam benih harapan,” ujar salah seorang warga sambil tersenyum.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan, keamanan dan kesejahteraan bisa tumbuh dari tanah yang sama. Dan di Desa Toinasa, benih jagung yang ditanam bersama menjadi saksi awal perjalanan panjang menuju swasembada pangan.
Pewarta: Yulius Kapita