JURNALPOLRI.MY.ID, Jeneponto – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto mulai memanaskan mesin untuk menghadapi Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-23 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang bakal digelar pada 2025.
Rapat koordinasi persiapan pun digelar pada Rabu, 9 April 2025, di ruang rapat Wakil Bupati Jeneponto.
Rapat yang terkesan serius namun tetap hangat itu dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Jeneponto, H. Muh. Arifin Nur.
Hadir pula para tokoh penting Pemkab, mulai dari para Staf Ahli Bupati, Asisten I dan III, Inspektur Kabupaten, para Kepala Perangkat Daerah, hingga Kepala Kantor Kemenag Jeneponto bersama jajarannya.
Tak ketinggalan para pelatih, official, panitia, serta Kabag Kesra Setda ikut terlibat aktif dalam koordinasi ini.
Satu yang menarik, Wakil Bupati Jeneponto Islam Iskandar didaulat sebagai Pimpinan Rombongan Kafilah.
Sedangkan Asisten I Setda, Mustakbirin, diplot sebagai Ketua Panitia, didampingi oleh Kabag Kesra, Abdul Rahmat Lili yang juga bertindak sebagai ujung tombak dalam teknis keberangkatan.
Dalam paparannya, Abdul Rahmat membeberkan kekuatan kontingen Kabupaten Jeneponto.
Total 75 orang akan diberangkatkan ke arena STQH 2025, terdiri dari peserta, pelatih, mahram, official, hingga panitia umum. Mereka akan mengusung semangat religi dan kebersamaan dalam ajang tahunan ini.
“Jumlah peserta yang akan turun bertanding ada 19 orang, terdiri dari putra-putri terbaik Jeneponto. Mereka akan berlaga di 5 cabang lomba, mulai dari Tilawah, Hafidz 1-5 Juz, Hafidz 10, 20, hingga 30 Juz, lalu Hafalan 100 dan 500 Hadits, serta Karya Tulis Ilmiah Hadits untuk berbagai tingkatan,” jelas Abdul Rahmat.
Ia juga memastikan bahwa persiapan telah dilakukan sejak jauh-jauh hari, baik dalam aspek teknis lomba maupun penguatan mental dan spiritual para peserta.
Sementara itu, pelepasan resmi kafilah direncanakan berlangsung pada Jumat, 11 April 2025. Acara ini akan dipimpin langsung oleh Bupati Jeneponto, menandai keberangkatan resmi kontingen ke lokasi STQH tingkat provinsi.
Sekda Jeneponto, H. Arifin Nur, dalam arahannya menggarisbawahi pentingnya peran panitia dan official dalam menjaga kondisi fisik dan mental peserta.
“Jangan hanya berpikir soal lomba. Kita juga harus pastikan kesehatan peserta, asupan gizi, hingga stabilitas emosional mereka selama mengikuti kegiatan. Semua harus dikawal dengan baik,” tegas Arifin yang dikenal detail dan tegas dalam setiap agenda resmi.
Tak hanya dari unsur pemerintah, dukungan penuh juga datang dari Kementerian Agama Jeneponto. Kepala Kemenag, H. Saharuddin, menyampaikan optimisme tinggi terhadap penampilan Kafilah Jeneponto tahun ini.
“Dengan segala persiapan yang sudah kita lakukan bersama, saya yakin kita bisa berbicara banyak di STQH nanti. Targetnya, minimal masuk 10 besar. Tapi kalau bisa juara, kenapa tidak?” ucap Saharuddin penuh semangat.
Suasana rapat pun berakhir dengan penuh harap dan semangat. Seluruh elemen tampak satu suara untuk mengangkat nama Jeneponto lebih tinggi melalui ajang STQH Sulsel.
Kini, tinggal menghitung hari hingga kafilah bertolak ke arena. Masyarakat Jeneponto pun berharap para qari-qariah muda ini mampu tampil maksimal dan membawa pulang prestasi yang membanggakan. (*)















