JURNALPOLRI.MY.ID, Makassar – Di bawah terik mentari Kota Makassar, Jumat (22/11/2024), Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Yudhiawan, S.H., S.I.K., M.H., M.Si., melangkah mantap menuju MNEK CPI, Jl. Metro Tanjung Bunga.
Dengan sorot mata yang tegas, ia memimpin langsung pengecekan kesiapan pengamanan Kampanye Akbar Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel 2024.
Kampanye pasangan calon nomor urut 1, Danny-Azhar, menjadi momentum krusial dalam pesta demokrasi Pilkada Sulsel. Ribuan pendukung tumpah ruah, membawa gelombang semangat yang menyelimuti arena.
Namun, di balik hiruk-pikuk euforia ini, ada tanggung jawab besar yang diemban oleh jajaran Polda Sulsel: menjaga kedamaian di tengah perbedaan suara.
Sebanyak 1.125 personel kepolisian diterjunkan. Mereka bersiaga di titik-titik strategis, memastikan setiap celah keamanan terpantau. Dari pintu masuk hingga area utama, dari panitia hingga peserta, semuanya berada di bawah pengawasan ketat.
Tak hanya sekadar hadir, personel ini telah dipersiapkan melalui pelatihan dan simulasi pengamanan, seperti yang dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, S.I.K., M.H.
“Ini adalah wujud nyata komitmen Polri untuk mendukung suksesnya pesta demokrasi di Sulsel,” ujar Kombes Didik. Ia menegaskan bahwa setiap langkah telah dirancang matang guna meminimalisasi potensi gangguan selama kampanye berlangsung.
Kampanye akbar berlangsung lancar, penuh semangat namun tetap dalam koridor ketertiban.
Para personel tak hanya mengawal, tetapi juga menjadi simbol ketenangan di tengah riuhnya acara. Irjen Pol. Yudhiawan pun tak ragu menyampaikan apresiasi atas kerja keras mereka.
“Saya bangga dengan dedikasi yang ditunjukkan seluruh personel. Keamanan bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab bersama. Mari kita wujudkan Pilkada yang damai, aman, dan penuh semangat demokrasi,” tegasnya dalam pesan penutup.
Kampanye ini bukan sekadar ajang unjuk dukungan, melainkan cerminan harmoni di tengah perbedaan. Dengan pengamanan maksimal dan komitmen bersama, acara ini menjadi bukti bahwa demokrasi bisa berjalan dengan damai dan bermartabat.
Di ujung hari, ketika gemuruh massa perlahan mereda, satu hal yang tetap menggema: semangat untuk menjaga Sulawesi Selatan tetap damai, aman, dan bersatu di tengah perhelatan politik.
Sebuah pesan yang tak hanya diucapkan, tetapi ditanamkan di hati setiap warga yang hadir. (*)
