JURNALPOLRI.MY.ID, Makassar – Suasana di Vihara Dhamasa terasa istimewa. Pada saat Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Yudhiawan, S.H., S.I.K., M.H., M.Si., beserta jajaran Pejabat Utama Polda Sulsel, datang dengan tujuan mulia: mempererat tali silaturahmi dengan komunitas umat Buddha di sana. Jumat (25/10/2024)
Kunjungan ini tidak sekadar pertemuan biasa; ia membawa pesan damai yang mendalam bagi semua lapisan masyarakat.
Kehangatan langsung terasa saat Kapolda disambut oleh Ketua Permabudhi Sulsel, Dr. Ir. Yonggris, MM, bersama pengurus dan jemaat yang hadir.
Sambutan hangat dari umat Buddha memperlihatkan semangat kebersamaan di tengah perbedaan, menghidupkan harapan agar Sulsel senantiasa menjadi rumah bagi kerukunan antarumat beragama.
Dalam suasana penuh keakraban itu, Kapolda menyampaikan terima kasih yang tulus atas sambutan yang hangat dan penuh rasa kekeluargaan.
Dalam kata sambutannya, Irjen Pol. Yudhiawan mengutarakan harapannya yang penuh akan persatuan. Ia berpesan agar masyarakat Sulsel, tanpa memandang perbedaan keyakinan, dapat hidup berdampingan dalam damai dan harmoni.
“Kita harapkan Sulsel menjadi cerminan wilayah yang damai, di mana Islam, Buddha, Kristen, dan keyakinan lainnya dapat hidup rukun. Tidak ada tempat untuk konflik di sini, hanya ruang bagi persaudaraan dan ketenangan,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Kapolda kemudian menguatkan komitmen Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban sebagai pelayan masyarakat. Baginya, pelayanan kepada masyarakat adalah prioritas, sedangkan penegakan hukum hanyalah pilihan terakhir.
“Polisi hadir untuk melayani, menerima laporan dan keluhan masyarakat. Penegakan hukum adalah jalan terakhir, saat segala upaya damai telah ditempuh,” jelasnya tegas namun penuh bijaksana.
Namun, tantangan tetap ada. Menjelang Pilkada, Kapolda menyoroti kerawanan yang bisa muncul, terutama di sembilan kabupaten yang dianggap rawan akibat isu politik uang. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menciptakan Pilkada yang aman dan damai.
“Kami bersama masyarakat dan pemangku kepentingan bertekad menjaga keamanan Pilkada. Setiap suara sangat berarti, dan kami akan hadir di lapangan untuk menekan potensi gangguan, terutama terkait praktik politik uang,” tegas Kapolda, seolah memberi jaminan rasa aman bagi masyarakat.
Kunjungan ini pun ditutup dengan harapan bahwa hubungan baik antara Polri dan umat Buddha di Sulsel akan terus terjaga. Sinergi ini menjadi langkah penting untuk menciptakan keharmonisan yang kokoh antarumat beragama, mengukir kedamaian di tanah Sulawesi Selatan.
Semoga langkah Kapolda ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat dalam merajut kerukunan dan menjaga kedamaian yang abadi. (*)