JURNALPOLRI.MY.ID, Makassar – Langit mendung masih menggelayut di atas Kecamatan Manggala, Makassar. Sisa hujan yang mengguyur deras menyisakan genangan air yang tak kunjung surut, merendam rumah-rumah warga di Perumnas Antang.
Di tengah situasi yang penuh keprihatinan, iring-iringan rombongan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Yudhiawan, memasuki area pengungsian di Masjid Raya Baruga Antang, Kamis (13/02/2025).
Tak sekadar meninjau, Kapolda datang membawa pesan kepedulian. Dengan seragam dinas yang masih rapi meski dihadapkan pada medan berlumpur, ia menyapa satu per satu warga yang terdampak.
Senyum dan kata-kata penyemangat terlontar dari mulutnya, mencoba memberikan ketenangan di tengah duka.
Di dalam masjid yang kini disulap menjadi tempat berlindung sementara, sekitar 360 jiwa bertahan dalam keterbatasan.
Para lansia berbaring di sudut ruangan, anak-anak berlarian tanpa arah, sementara para ibu berusaha menenangkan balita mereka yang terus merengek. Kondisi ini tak luput dari perhatian Kapolda.
“Bapak-Ibu semua, kami di sini untuk membantu. Jangan sungkan menyampaikan apa yang dibutuhkan,” ujar Irjen Pol. Yudhiawan dengan suara tegas namun penuh empati.
Sembako pun mulai dibagikan-mie instan, air mineral, beras, dan telur. Warga yang menerima bantuan tampak haru.
Alwi (52), salah satu pengungsi, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, kehadiran Pak Kapolda ini seperti angin segar buat kami. Setidaknya kami merasa tak sendiri,” ucapnya dengan mata berbinar.
Tak berhenti di situ, rombongan Kapolda melanjutkan perjalanan ke Blok 8 dan Blok 10 Perumnas Antang-dua titik yang paling parah terdampak banjir.
Dengan perahu karet milik Polairud dan Basarnas, mereka menerjang genangan air, memastikan bantuan benar-benar sampai ke tangan warga.
Di Blok 10, sekitar 400 jiwa bertahan di lima titik pengungsian, sementara di Blok 8, 210 orang tersebar di tiga titik pengungsian. Jika dihitung keseluruhan, jumlah warga terdampak banjir di Kecamatan Manggala mencapai lebih dari 2.200 jiwa.
Kesigapan aparat kepolisian dalam menangani situasi ini pun menuai apresiasi dari warga.
“Kami tahu pemerintah dan kepolisian bekerja keras. Harapannya, banjir ini segera surut dan kehidupan bisa kembali normal,” ujar Nurlia (37), seorang ibu rumah tangga yang menggendong anaknya.
Tak hanya menyalurkan bantuan, Kapolda Sulsel juga menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah dan tim relawan terus diperkuat untuk mempercepat evakuasi serta pemulihan pasca-banjir.
“Kami ingin memastikan semua elemen bekerja sama agar masyarakat bisa segera bangkit dari musibah ini,” tegasnya sebelum melanjutkan pemantauan ke titik lainnya.
Saat langkahnya menjauh, warga masih memandangi sosoknya dengan penuh harapan.
Kehadirannya bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan bukti bahwa dalam setiap bencana, kepolisian siap berada di garis depan, berbuat nyata untuk rakyat. (*)