JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Di Kabupaten Sidrap, semangat menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 terasa begitu kental. Pada Sabtu pagi, 10 Agustus 2024, Pangkajene Sidrap dipenuhi oleh deretan motor Vespa klasik. Pelataran Panker Ganggawa menjadi saksi berkumpulnya ratusan pecinta motor Vespa dari berbagai komunitas, dengan corak dan gaya yang beragam, tak lekang dimakan zaman. Kehadiran mereka bukan sekadar untuk berkonvoi, tetapi untuk menyemarakkan perayaan kemerdekaan dengan cara yang unik dan penuh makna.
Acara pawai ini diinisiasi oleh Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H, bersama Dandim 1420/Sidrap, sebagai wujud ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya komunitas Vespa Sidrap, untuk terlibat aktif dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Gagasan ini mencerminkan tekad kuat para pemimpin di daerah tersebut untuk membangkitkan semangat kebersamaan dan nasionalisme di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Kapolres Fantry mengungkapkan rasa bangganya terhadap antusiasme komunitas Vespa yang memilih cara berbeda untuk merayakan kemerdekaan. “Kita ingin menunjukkan bahwa semangat nasionalisme bisa diekspresikan melalui berbagai cara, termasuk dengan hobi yang kita cintai. Namun, kita tetap harus menjaga tertib berlalu lintas dan saling menghormati sesama pengguna jalan,” ujarnya dengan penuh semangat. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga keselamatan dan disiplin, meskipun dalam suasana perayaan.
Pawai Vespa yang menempuh jarak 5 kilometer ini melintasi jalan-jalan protokol di ibu kota Kabupaten Sidrap. Rute yang dipilih, mulai dari Pelataran Pangker Ganggawa, melewati Tugu Jam Kota, Jendral Ahmad Yani, A. Pettarani, Wolter Mongisidi, Andi Panyyiwi, hingga kembali lagi ke Pangker, seolah menggambarkan semangat pergerakan dan kebersamaan. Di setiap sudut jalan, masyarakat Sidrap tampak antusias menyaksikan konvoi ini, menambah meriah suasana jelang HUT RI.
Dandim 1420/Sidrap turut mengapresiasi pawai ini sebagai bentuk sinergi antara TNI, Polri, dan masyarakat. “Kegiatan ini bukan hanya untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga untuk memperkuat hubungan antara TNI-Polri dan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa kita semua, tanpa memandang latar belakang, bisa bersatu dalam semangat kemerdekaan,” tuturnya. Sinergisitas ini juga menjadi penanda kesiapan daerah dalam menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serentak 2024/2025.
Tak hanya itu, Dandim juga menekankan nilai kebersamaan yang terkandung dalam acara ini. Ia mengutip tokoh cendekiawan Nene Mallomo, yang menjadi simbol kehidupan masyarakat di Sidenreng Rappang (Sidrap). “Nene Mallomo selalu menekankan pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Kekuatan dan keberhasilan suatu komunitas terletak pada soliditas dan kerjasama anggotanya. Dan hari ini, kita melihat itu nyata di hadapan kita,” ujarnya.
Di tengah kebersamaan yang terjalin, acara pawai Vespa ini juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya merawat persatuan. Dengan motor Vespa sebagai simbol kesetiaan dan kebersamaan, komunitas ini menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi sebuah peringatan yang terus hidup di hati setiap warganya. Vespa, dengan segala keunikannya, menjadi jembatan penghubung yang mempererat solidaritas antarwarga Sidrap.
Seusai pawai, suasana di Pelataran Pangker masih dipenuhi canda tawa dan kebanggaan. Kapolres Fantry dan Dandim 1420/Sidrap merasa puas dengan partisipasi dan antusiasme yang ditunjukkan oleh seluruh peserta. Mereka berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang, sebagai wujud nyata dari kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan.
Pawai Vespa di Sidrap ini bukan sekadar perayaan, tetapi sebuah pernyataan bahwa kemerdekaan dirayakan dengan penuh makna, melalui kebersamaan yang dibangun oleh TNI, Polri, dan masyarakat. Gagasan Kapolres dan Dandim untuk melibatkan seluruh komunitas dalam perayaan ini, mengingatkan kembali bahwa kemerdekaan adalah milik semua, dan harus dirayakan oleh semua, tanpa terkecuali. (FT)