JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Di balik gemuruh adzan Subuh yang membelah keheningan pagi, ada suasana yang berbeda di Masjid Raya Islamic Centre Kabupaten Sidrap. Rabu (14/8/2024) itu, langkah-langkah tegas namun khusyuk menggema saat sejumlah anggota polisi berpakaian dinas memasuki masjid, bukan untuk patroli, melainkan untuk beribadah bersama. Di bawah pimpinan Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H., mereka hadir untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah, memulai hari dengan doa dan kebersamaan di rumah Allah SWT.
Dalam momen penuh kebersamaan ini, Kapolres Fantry tak sendiri. Ia didampingi oleh Wakapolres Sidrap, Kompol Ahmad Rosma, S.H., serta seluruh Kabag, Kasat, dan staf Polres Sidrap yang turut hadir dalam shalat Subuh berjamaah ini. Kehadiran mereka semua menjadi simbol bahwa Polri bukan hanya pelindung dan pengayom, tetapi juga bagian dari masyarakat yang berkomitmen untuk menjaga Sidrap tetap damai.
Pemandangan ini sungguh tidak biasa. Masjid yang biasanya diisi oleh warga sekitar, kali ini dipenuhi oleh personel Polri yang datang dengan satu tujuan: memakmurkan masjid dan mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat. Shalat Subuh ini dipimpin oleh Imam Masjid Raya Kabupaten Sidrap, Ustad H. Ibrahim Thoyib, S.H., yang diikuti dengan tausiyah dari Ketua MUI Kabupaten Sidrap, Anregurutta Drs. Andi Jamal Patombongi. Tausiyah yang penuh hikmah ini menjadi pengingat akan pentingnya menjalankan ibadah dan menjaga kedamaian di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Kapolres Fantry menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari salah satu program prioritasnya sejak memimpin Polres Sidrap. “Program memakmurkan masjid adalah yang pertama dari enam program prioritas kami. Salah satunya dengan shalat Subuh berjamaah di masjid-masjid yang berbeda secara rutin di seluruh Kabupaten Sidrap,” jelas Fantry. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat ibadah, tetapi juga untuk menjaga hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat, terutama jelang Pilkada yang semakin dekat.
Fantry menambahkan, masjid memiliki posisi yang sangat istimewa dalam kehidupan umat Islam. “Masjid adalah tempat kita datang untuk shalat dan kelak akan di-shalatkan. Masjid adalah rumah Allah, tempat yang paling mulia di muka bumi. Tempat di mana kita beribadah, berdzikir, bersholawat, dan mengikuti majlis ta’lim. Karena itulah Allah SWT sangat mencintai masjid dan orang-orang yang melangkah ke sana untuk beribadah,” ucapnya dengan penuh kesungguhan.
Namun, ibadah bukan satu-satunya agenda pagi itu. Kapolres Fantry juga memanfaatkan momen ini untuk berdiskusi dengan masyarakat mengenai situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang Pilkada. Dalam himbauannya, ia mengajak seluruh warga Sidrap untuk bersama-sama menciptakan suasana yang damai dan kondusif selama masa pemilihan.
“Mari kita ciptakan situasi kamtibmas yang aman dan nyaman menjelang pemilu. Pilihan politik kita mungkin berbeda, tapi setelah semua selesai, kita tetap akan hidup berdampingan sebagai tetangga, teman, dan keluarga. Saring informasi sebelum sharing, dan jangan mudah terprovokasi oleh berita hoax yang bisa memecah belah kita,” tegas Fantry, dengan nada yang penuh harap dan kewaspadaan.
Himbauan tersebut disambut baik oleh jamaah yang hadir. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan seputar situasi kamtibmas, yang dijawab dengan lugas oleh Fantry dan jajarannya. Dialog ini menjadi jembatan untuk membangun rasa saling percaya antara polisi dan masyarakat, bahwa bersama-sama, mereka bisa menjaga kedamaian dan ketertiban di Sidrap.
Subuh yang tenang itu akhirnya ditutup dengan doa bersama, mengiringi langkah anggota Polri yang kembali ke tugasnya masing-masing. Namun, doa yang dipanjatkan pagi itu adalah untuk Sidrap—agar selalu berada dalam perlindungan-Nya, agar setiap langkah warganya diiringi oleh kedamaian, terutama di tengah proses politik yang menuntut kedewasaan dan kerukunan.
Aksi Kapolres dan anggotanya dalam memakmurkan masjid ini adalah bukti bahwa di tengah kesibukan dan tanggung jawab yang besar, masih ada ruang bagi polisi untuk beribadah, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dan mengingatkan diri mereka serta masyarakat akan pentingnya menjaga kedamaian di bumi Allah ini. (*)