Example floating
Example floating
banner 970x200
Polri

Kapolri Hadir di Tengah Derita Lewotobi

101
×

Kapolri Hadir di Tengah Derita Lewotobi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, NTT – Langit Nusa Tenggara Timur tampak teduh ketika Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjejakkan kakinya di Bandara El Tari Kupang, Senin (18/11/2024).

Kedatangannya, tepat pukul 11.00 WITA, membawa harapan bagi para pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

banner 300x600

Bersama Irwasum Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, Kapolri langsung melanjutkan perjalanan menggunakan helikopter menuju Posko Pengungsian Lewotobi, menjemput rasa duka yang menggantung di tanah pengungsian.

Tindakan Cepat Atas Arahan Presiden
Kunjungan ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan agar pemerintah pusat hadir langsung menangani korban bencana.

Kapolri tak hanya membawa bantuan logistik berupa sembako, selimut, obat-obatan, hingga pakaian layak pakai, tetapi juga menghadirkan kepastian bahwa negara tidak pernah meninggalkan rakyatnya.

“Bencana ini bukan hanya ujian bagi para pengungsi, tetapi juga panggilan bagi kita semua untuk bergerak bersama,” ungkap Kapolri dengan suara tegas, di sela-sela peninjauannya di posko pengungsian.

Ratusan Jiwa Bernaung di Posko Konga
Di Posko Pengungsian Konga, suasana hiruk-pikuk menjadi saksi kekuatan para pengungsi yang berjumlah 1.437 jiwa. Terdiri dari 816 laki-laki, 621 perempuan, 17 bayi, 99 balita, 174 lansia, 13 ibu hamil, 8 ibu menyusui, dan 9 penyandang disabilitas, mereka bertahan dengan fasilitas yang terbatas.

Sebanyak tujuh tenda pengungsian berdiri di atas tanah yang kini menjadi rumah sementara. Terdapat juga 15 unit MCK, 1 dapur umum, dan 25 kendaraan pendukung yang siaga membantu operasional.

Di Lewolaga, kehidupan baru tercipta di balik ruang kelas yang kini dialihfungsikan menjadi tempat tinggal sementara bagi 1.192 pengungsi.

Jumlah tersebut mencakup 599 laki-laki, 592 perempuan, 19 bayi, 65 balita, 120 lansia, 5 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 3 penyandang disabilitas.

Di tengah keterbatasan, fasilitas seperti dua dapur umum, satu posko kesehatan, enam tenda ruang belajar, tujuh unit MCK, dan sepuluh kendaraan pendukung menjadi penyokong kehidupan mereka.

“Saya harap masyarakat tetap kuat dan semangat. Bantuan akan terus kami upayakan agar kebutuhan pokok tercukupi,” ujar Kapolri saat berbincang dengan salah satu pengungsi di sini.

Sementara itu, di Bokang, 572 jiwa pengungsi berjuang di bawah empat tenda pengungsian. Jumlah ini mencakup 292 laki-laki, 280 perempuan, 7 bayi, 48 balita, 126 lansia, 2 ibu hamil, 20 ibu menyusui, dan 4 penyandang disabilitas.

Kehidupan di sini didukung oleh satu dapur umum, satu posko kesehatan, tiga tenda ruang belajar, enam unit MCK, dan empat kendaraan pendukung.

Di tempat ini, Kapolri tak hanya menyerahkan bantuan, tetapi juga memberikan semangat kepada para pengungsi.

“Erupsi ini adalah cobaan, tetapi yakinlah kita akan melewati ini bersama,” tuturnya, disambut senyum kecil penuh harapan dari seorang anak pengungsi.

Kunjungan Kapolri ke posko pengungsian bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata kehadiran negara dalam menenangkan hati rakyatnya.

Kehadiran bantuan yang dibawa Kapolri menjadi simbol bahwa setiap jiwa yang terdampak tak pernah dibiarkan berjuang sendirian.

Gunung Lewotobi Laki-laki mungkin telah mengguncang, tetapi solidaritas yang ditunjukkan oleh Kapolri dan jajarannya membuktikan bahwa semangat kemanusiaan selalu menjadi kekuatan terbesar untuk bangkit dari bencana.

Di tengah kepulan abu vulkanik, harapan kembali menyala di hati para pengungsi. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *