JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Senja di Panca Rijang menghadirkan nuansa berbeda di depan Mapolsek setempat. Deru kendaraan yang melintas sesekali melambat, bukan karena kemacetan, tetapi karena adanya senyum ramah dari personel kepolisian yang berdiri di tepi jalan, membagikan paket takjil kepada para pengendara.
Dalam semangat berbagi di Bulan Ramadan, Polsek Panca Rijang Polres Sidrap menggelar aksi sosial dengan membagikan takjil pada Senin (03/03/2025).
Dipimpin langsung oleh Kapolsek Panca Rijang, AKP Abustam, aksi ini melibatkan anggota kepolisian serta Bhayangkari yang turut serta dalam kegiatan penuh kehangatan tersebut.
Bukan hanya sekadar memberikan makanan berbuka, momen ini menjadi ajang mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.
Setiap pengendara, baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat, menerima takjil dengan wajah sumringah.
“Kami ingin berbagi kebahagiaan di Bulan Suci ini. Semoga apa yang kami lakukan bisa bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba,” ujar AKP Abustam.
Di sisi lain, para pengendara yang menerima takjil tak menyembunyikan rasa terima kasih mereka. Bagi sebagian orang, aksi ini bukan hanya sekadar bantuan kecil, tetapi bentuk perhatian yang menghangatkan hati di tengah kesibukan sehari-hari.
“Kadang kita tidak sempat beli makanan untuk berbuka karena harus buru-buru sampai tujuan. Ini sangat membantu, apalagi kalau sudah dekat waktu magrib,” ujar Junaedi, seorang pengendara yang kebetulan melintas.
Ramadan memang selalu membawa semangat kebersamaan dan kepedulian. Bagi Polsek Panca Rijang, berbagi takjil bukan sekadar tradisi, tetapi wujud nyata kepedulian terhadap sesama.
Selama bulan suci ini, aksi serupa akan terus berlanjut, menjadi simbol sinergi antara Polri dan masyarakat yang semakin erat.
Saat matahari perlahan tenggelam, kebersamaan di tepi jalan itu meninggalkan kesan mendalam.
Takjil mungkin hanya sekadar makanan kecil, tetapi makna di baliknya jauh lebih besar: kehangatan, perhatian, dan kepedulian yang menyatukan. (*)
