JURNALPOLRI.COM- SIMALUNGUN- SUMUT- Kerasaan, kamis, tgl. 10 Oktober 2024.
Sapi atau sering disebut dengan lembu banyak dipelihara oleh masyarakat juga pengusaha.
Beternak sapi merupaakan kebutuhan masyarakat dalam membantu memberi penghasilan tambahan.
Dalam wilayah kerasaan I, masyarakat beternak dengan sistem dikandangkan dibelakang rumah atau dekat rumah dari peternak tersebut.
Namun dikerasaan ada seorang pengusaha panglong dengan sebutan Panglong US.
Beliau berinisiatip beternak sapi dengan jumlah yang masuk kategori diatas masyarakat biasa.
Seiring waktu berjalan belakangan ini *bila hujan turun menimbulkan udara tidak sedap/bau*
Masyarakat/tokoh masyarakat menyampaikan keluhan tersebut ke Lurah kerasaan I Drs.Sumarno.
Lurah kerasaan I Drs.Sumarno langsung berkunjung ke Peternak tersebut serta menyampaikan keluhan masyarakat.
Peternak sapi tersebut meminta maaf dan menjelaskan permasalahan yang sebenar nya, bahwa mesin untuk mengumpulkan & mengangkat kotoran sapi nya lagi rusak serta sedang diperbaiki.
Lurah kerasaan I dengan tegas meminta agar peternak sapi tersebut dapat segera memperbaiki alatnya sehingga menghilangkan aroma yang tidak sedap/bau tersebut.
Lurah kerasaan I, Dŕs Sumarno menyampaikan kepada Tokoh masyarakat, awak media bahwa penyebab timbulnya udaratidak sedap/bau tersebut adalah alat yang rusak, yang selama ini berfungsi untuk membersihkan sekaligus mengangkut kotoran sapi tersebut.
Bapak bapak serta rekan media, mohon bersabar berhubung alat yang berfungsi untuk membersihkan serta mengangkat kotoran tersebut masih dalam perbaikan “kata pak Lurah kerasaanI*
Kemarin hari rabu, tgl. 9 Oktober 2024 Lurah kerasaan I mengeluarkan surat yang ditujukan kepada peternak Sapi tersebut dengan Nomor surat : 005/1412/KRS.I/2024.
Semoga niat baik serta kerja keras dan perhatian dari Lurah kerasaan I mendapat solusi yang terbaik buat peternak juga masyarakat kerasaan I.
Peliput : Fery wijaya
