Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID — Saat embun masih enggan jatuh dan cahaya fajar baru mengintip di ufuk timur, gema takbir dan bacaan zikir menyelimuti langit Sidrap. Di antara barisan jamaah yang bersimpuh dalam kekhusyukan, tampak seorang prajurit berseragam loreng.
Ia bukan sekadar penjaga negeri, tapi juga bagian dari denyut nadi masyarakat. Dialah Babinsa, ujung tombak Kodim 1420 Sidrap, yang pagi itu menunaikan Safari Subuh dan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama warga.
Foto di atas menggambarkan kehangatan dan kesederhanaan yang sulit dilukiskan dengan kata. Seorang anggota Kodim 1420 Sidrap duduk berbaur di antara jamaah, menyatu dalam suasana teduh masjid.
Momen ini menjadi simbol nyata dari kedekatan emosional antara TNI dan rakyat — bahwa di balik loreng, tersimpan hati yang senantiasa beribadah dan mengayomi.
Kegiatan Safari Subuh ini bukan sekadar rutinitas keagamaan. Ia adalah jembatan spiritual sekaligus sosial yang menghubungkan Kodim 1420 Sidrap dengan masyarakat di setiap wilayah binaannya.
Rabu pagi, 8 Oktober 2025, seluruh Babinsa jajaran Koramil di bawah komando Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P, serentak bergerak menyapa warga sejak dini hari.
“Setelah salat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan Komsos. Ini momen paling tepat untuk berinteraksi santai, mendengarkan langsung apa yang menjadi aspirasi, keluhan, atau potensi yang ada di desa atau kelurahan binaan mereka,” ujar Letkol Inf Awaloeddin dengan nada tenang tapi penuh makna.
Di sela obrolan ringan selepas doa, Babinsa menjadi telinga yang mendengar dan mata yang mengamati setiap perubahan di wilayah binaannya.
Dalam Komsos tersebut, Babinsa berdialog dengan berbagai lapisan masyarakat — mulai dari tokoh agama, perangkat desa, pemuda, hingga para pedagang kecil yang baru membuka lapak.
Obrolan sederhana sering kali menjadi pintu masuk bagi lahirnya solusi atas berbagai persoalan, dari soal keamanan, harga bahan pokok, hingga isu sosial yang kadang berpotensi menimbulkan keresahan.
Melalui pendekatan ini, Kodim 1420 Sidrap berhasil menanamkan nilai penting: bahwa menjaga stabilitas wilayah bukan hanya soal patroli dan senjata, tetapi juga tentang menyapa dengan senyum dan mendengar dengan hati.
Kegiatan seperti ini telah menjadi denyut tetap dalam pembinaan teritorial Kodim 1420 Sidrap. Dengan cara yang lembut namun bermakna, TNI hadir bukan untuk diistimewakan, melainkan untuk menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri.
Setiap masjid, setiap sajadah, dan setiap perbincangan selepas Subuh menjadi saksi bisu kedekatan yang terus dijaga.
Selain memperkuat iman, Safari Subuh juga memperkokoh semangat gotong royong dan rasa memiliki terhadap daerah. Dari kegiatan ini, lahir banyak ide dan solusi lokal yang kemudian diteruskan menjadi aksi nyata.
Ada desa yang memperbaiki jalan dengan swadaya, ada pula masyarakat yang membentuk ronda malam setelah berdiskusi dengan Babinsa.
Dari Masjid ke masyarakat, dari subuh ke siang hari, semangat itu terus berlanjut. Para Babinsa menyebarkan pesan damai, mempererat silaturahmi, dan memastikan setiap suara dari pelosok desa tersampaikan dengan baik.
Foto yang diabadikan ini menjadi potret sederhana tapi penuh makna: loreng di antara sarung, kekuatan di antara doa, dan ketulusan di antara kesunyian pagi.
Melalui langkah yang konsisten seperti ini, Kodim 1420 Sidrap meneguhkan kembali makna kemanunggalan TNI dengan rakyat — bahwa sejatinya, kekuatan negeri ini bukan hanya di medan latihan, tetapi juga di setiap sajadah tempat prajurit dan rakyat bersujud bersama.
